"Setelah cek ke tiga dokter, ternyata benar (berkebutuhan khusus), itu anak saya baru umurnya delapan bulan," tambahnya.
Barulah setelah itu, Dian percaya anaknya benar berkebutuhan khusus.
2. Jalani terapi hingga usia 5 tahun
Tak mau menunggu lama, Dian Sastro langsung membawa putranya menjalani terapi agar bisa bertumbuh dan berkembang dengan baik.
Putranya itu menjalani terapi sampai umur lima tahun, di antaranya terapi okupasi, wicara, dan perilaku.
Kini, anaknya dapat bersekolah dengan normal seperti anak lainnya dan Dian Sastro berharap agar putra sulungnya dapat tumbuh mandiri.
"Alhamdulillah karena kita intervensi cukup early (deteksi sejak dini), sekarang kalau kita lihat Shailendra, kita enggak lihat lagi tujuh ciri utama (autisme) itu," ucap Dian.
3. Latih emosi anak
Dian Sastro bercerita, putra sulungnya Shailendra memiliki respons berlebih ketika sebuah peristiwa terjadi tidak sesuai rencana.
Selain itu, anaknya itu juga paling malu ketika dilihat banyak orang saat menangis. Jika sudah begitu Dian dan pihak sekolah pun akan pura-pura cuek hingga putranya sudah lebih tenang.
Source | : | Kompas.com,Warta Kota |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar