Arwah Fatir Kirim Pesan
Ani mengaku terus beberapa kali pingsan dan menangisi kepergian putranya itu, termasuk mendapatkan pesan.
"Fatir bilang, kalau saya jangan nangis terus dan dia janji bakal terus ikutin dia (bocah berinisial I) biar mengaku," sambung Ani.
Ani mengaku sering pingsan karena masih belum menerima anaknya meninggal.
Ia merasa begitu terpukul ketika membawa untuk merujuk Fatir ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Menurut Ani, pihak dokter Rumah Sakit Polri Kramat Jati tidak mengetahui gejala apa yang diderita oleh anaknya itu.
Sampai 3 dokter tidak tahu apa yang menyebabkan anaknya kejang-kejang seperti itu.
"Prediksi awal anak saya mengidap penyakit tetanus, tapi ketika diperiksa tidak ada luka atau goresan di tubuh anak saya," beber Ani.
Akhirnya, tim dokter merontgen Fatir tapi tetap tak mengetahui penyakit apa yang diderita anaknya.
Setelah menjalani pemeriksaan lebih lanjut, akhirnya dokter mendapatkan rahang Fatir bermasalah dan lidahnya sudah tergigit.
Sehingga kondisinya kritis. Sempat Fatir hendak dipakaikan selang di paru-parunya oleh tim medis namun nyawanya tak tertolong.
"Ketika mengetahui anak saya meninggal saya langsung tak sadarkan diri," ucap Ani.
Perasaan Ani sangat hancur melihat dan mendengar anaknya meninggal.
Selama 2 minggu setelah anaknya meninggal, tak banyak aktivitas yang Ani lakukan.
"Alhamdulilah saat ini sedikit demi sedikit sudah mulai menerima, makanya saya akan merundingkan sama keluarga suami mau dikemanakan kasus ini," ucap dia.
Selama Fatir dirawat, hanya Ani, suami dan saudara suaminya yang menemani bergantian, termasuk membantu mengurus BPJS Kesehatan.
Kedatangan arwah Fatir disikapi positif dan Ani menganggapnya sebagai sebuat petunjuk.
Ia pun sudah tidak terlalu sering menangis dan berusaha menerima kepergian putranya.
"Insya Allah saya sekarang sudah bisa menerima, ini demi anak saya untuk tidak lagi menangisi kepergiannya," ucap Ani.
Ani menilai Fatir bakal membantu mengungkap peristiwa yang menimpanya itu.
"Pas kemarin merasuki tubuh tetangga, dia bilang bakal ngikutin inisial I, yang terduga pelaku."
"Ya semoga saja permasalahan ini cepat selesai, yang tenang di sana ya dek," aku Ani.
Baca Juga: Purel Karaoke Di Bawah Umur Diancam dan Ditiduri Pejabat Desa di Warung Kopi Tulungagung
Source | : | Tribun Jakarta |
Penulis | : | None |
Editor | : | Popi |
Komentar