Sangat sulit untuk membuktikan apakah kliennya, si penular, dan bukan orang lain yang telah menginfeksi sejumlah perempuan tersebut.
Setelah berbulan-bulan diam, Talluto akhirnya bersuara.
"Banyak gadis tersebut mengenal teman dan keluargaku."
"Mereka mengatakan bahwa aku ingin menginfeksi sebanyak mungkin orang."
"Jika memang begitu, aku akan pergi untuk bisa melakukan hubungan badan secara bebas di bar."
Talluto tak pernah tahu siapa ayahnya.
Saat usianya menginjak 4 tahun, sang ibu tewas sebagai pecandu alkohol dan positif mengidap HIV.
Meski banyak perempuan yang telah melaporkan Talluto, ada seorang perempuan yang justru membelanya.
Talluto memberi tahunya bahwa dia telah posiif HIV.
Namun perempuan tersebut memaafkannya.
Justru, "Kami ingin menikah," ungkap perempuan tersebut.
"AKu masih cinta Talluto."
"Dia bukan monster seperti semua orang gambarkan."(*)
Komentar