GridPop.id - Ini kisah seorang pria positif mengidap HIV.
Sang pria sengaja menginfeksi 30 perempuan.
Lebih brutal lagi, ada anak usia 14 tahun yang ikut jadi korban.
Salah seorang korban dari aksi predator ini justru sampai melahirkan bayi.
Valentino memanggil dirinya dengan julukan Hearty Style.
Identitas ini dipakai saat menggoda puluhan perempuan.
Talluto melangsungkan aksinya lewat sejumlah sosmed dan situs kencan online.
Ini membuatnya dapat berkencan dengan sejumlah orang.
Dia adalah seorang akuntan.
Korban termuda berusia 14 tahun dan tertuang berusia 40 tahun.
Sejumlah teman dari korban dan seorang bayi ikut tertular.
Untuk mendapatkan hukuman setimpal, sejumlah korban hadir dalam sebuah persidangan yang menjerat Talluto.
Aksi predator ini telah dilakukan setidaknya sejak tahun 2006 dan akhirnya dia ditangkap pada tahun 2015.
Kurang lebih ada 53 korban.
30 perempuan di antaranya akhirnya terkena AIDS setelah terinfeksi virus dari Talluto.
Terdakwa kini menyatakan penyesalan atas apa yang telah terjadi.
Dia berdalih tak menyadari konsekuensi yang akan ditimbulkannya.
Sepanjang persidangan, sejumlah perempuang mengungkapkan bagaimana Talluto merebut hati hingga menggagahi mereka.
Dia awalnya bilang jatuh cinta sebelum akhirnya melakukan hubungan badan tanpa kondom.
Sebenarnya seorang perempuan pernah meminta Talluto untuk memakai kondom.
Namun dia berdalih alergi dan baru saja mengikuti tes HIV.
Saat sejumlah korban baru mengetahui mereka positif HIV, Talluto berdalih itu tak ada kaitan dengan dirinya.
Pengacara mengatakan apa yang dilakukan oleh kliennya tak bijaksana.
Namun, itu adalah tindakan yang tak disengaja.
Sejumlah perempuan pernah tinggal bersamanya.
HIV membuat sejumlah korban dapat stigma yang bahkan menjauhkan keluarganya sendiri.
Jaksa penuntut Taluuto harus dipenjara karena telah menyebarkan penyakit yang disengaja dan menyebabkan epidemi.
Jaksa Elena Neri mengatakan seperti ini.
"Talluto tak pernah bekerja sama."
"Dia telah membuat pernyataan ngawur, selalu membantah tanggung jawab, bahkan meski berhadapan dengan bukti."
"Apa yang dilakukannya adalah menaburkan kematian."
Namun pengacara Talluto membalas seperti ini.
"Dia tak sengaja berusaha menularkan virus itu."
Sang pengacara, Maurizio, bersikeras bahwa kliennya sering menggunakan kondom dan hanya beberapa kali berhubungan badan tanpa memakai pengaman.
Sangat sulit untuk membuktikan apakah kliennya, si penular, dan bukan orang lain yang telah menginfeksi sejumlah perempuan tersebut.
Setelah berbulan-bulan diam, Talluto akhirnya bersuara.
"Banyak gadis tersebut mengenal teman dan keluargaku."
"Mereka mengatakan bahwa aku ingin menginfeksi sebanyak mungkin orang."
"Jika memang begitu, aku akan pergi untuk bisa melakukan hubungan badan secara bebas di bar."
Talluto tak pernah tahu siapa ayahnya.
Saat usianya menginjak 4 tahun, sang ibu tewas sebagai pecandu alkohol dan positif mengidap HIV.
Meski banyak perempuan yang telah melaporkan Talluto, ada seorang perempuan yang justru membelanya.
Talluto memberi tahunya bahwa dia telah posiif HIV.
Namun perempuan tersebut memaafkannya.
Justru, "Kami ingin menikah," ungkap perempuan tersebut.
"AKu masih cinta Talluto."
"Dia bukan monster seperti semua orang gambarkan."(*)
Komentar