Pembatalan itu diputuskan setelah Tetty menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait kasus Bowo Sidik.
Ia mengatakan, Tetty sudah membantah keterlibatannya dalam kasus Bowo Sidik.
"Pak Pratikno menanyakan masalah itu kepada Bu Tetty. Bu Tetty sudah menjawab bahwa itu tidak benar dia melakukan tindakan itu. Terkait dengan apa Bowo Sidik dan sekda dan sebagainya," kata Lodewijk di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Menurut dia, kehadiran Airlangga ke Istana justru untuk membantu mengklarifikasi isu keterlibatan Tetty dalam kasus Bowo Sidik.
"Pak Airlangga ya membantu mengklarifikasi masalah itu," tuturnya.
Secara terpisah, Wakil Koordinator Bidang Kepartaian Partai Golkar Darul Siska mengatakan, sejumlah kader Partai Golkar menyayangkan Tetty gagal bertemu Jokowi, setidaknya untuk mengklarifikasi isu tersebut.
Ia berharap, penjelasan Tetty ke Pratikno dapat menjernihkan situasi dan mengklarifikasi segala tuduhan.
"Tentu banyak kader Partai Golkar ikut kecewa dan prihatin dengan kejadian tersebut. Mudah-mudahan klarifikasi yang disampaikan Ibu Tetty kepada Bapak Pratikno bisa menjernihkan situasi dan mengklarifikasi berbagai tuduhan yang ditujukan kepadanya," kata Darul saat dihubungi.
Darul mengatakan, Golkar siap mengganti nama Tetty dari daftar nama-nama kader yang diajukan menjadi menteri jika diminta Jokowi.
"Kalau diminta lagi oleh Presiden Saya kira begitu akan dari daerah yang sama dengan kompetensi yang cukup memadai dan tetap ke Golkar," ujar dia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Popi |
Komentar