Indonesia kemudian mengubah strategi dengan pertahanan dalam atau deep defending pada babak kedua.
Hasilnya, gawang Nadeo dua kali kebobolan dan Indonesia harus kalah.
Menurut pelatih timnas U23 Indonesia, Indra Sjafri, strategi deep defending itu dipilih untuk membuat Vietnam keluar.
"Kami mencoba untuk memancing Vietnam untuk menyerang dan berharap ada counter attack di sana. Namun, percobaan kami selalu gagal," kata pelatih Indra Sjafri, pada 1 Desember lalu dikutip Antaranews.
Hal serupa juga terjadi pada laga semifinal saat Indonesia melawan Myanmar.
Pada laga tersebut, Indonesia harus memastikan kemenangan hingga babak perpanjangan waktu.
Sempat unggul 2-0, lini pertahanan Indonesia dihukum oleh Vietnam lewat dua gol penyeimbang yang terjadi hanya dalam kurun waktu tiga menit.
Dua gol penyeimbang Vietnam tercipta karena kesalahan Zulfiandi dan kiper Nadeo Argo Winata.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Popi |
Komentar