Tapi Kelana enggan utuk melakukannya dikarenakan rumahnya yang berjarak 15-20 menit dari rumah sakit tersebut.
Ia pun ingin istri dan bayinya dapat segera ditangani hingga akhirnya Kelana pun menawarkan KTP-nya sebagai jaminan.
Sayangnya hal ini ditolak oleh petugas medis yang tetap meminta Kelana untuk kembali ke rumah.
"Kembalilah ke rumah dengan cepat, Anda masih punya waktu," tulis Kelana, menirukan apa yang dikatakan seorang petugas medis.
Dalam keadaan tertekan, ia pun berusaha berunding dengan petugas medis.
Kelana pun akhirnya disarankan mengurus administrasi ke resepsionis sebelum sang istrinya mendapatka perawatan.
Ia pun segera menuju ke resepsionis. Sayangnya ketika sudah disana ia malah menapatkan kenyataan yang pahit.
Bagaimana tidak, ia lagi-lagi dihadapkan dengan masalah KTP.
Kali ini tak hanya KTP saja, petugas resepsionis juga menanyakan berbagai berkas seperti surat menikah, buku bayi, dan KTP sang istri.
Kelana pun kembali menjelaskan situasi yang dialaminya. Namun respon petugas resepsionis malah membuat Kelana kaget.
Ia malah memarahi Kelana di depan semua orang. Pria ini pun malah memperkeruh keadaan.
"Bagaimana kita bisa tahu apakah istri Anda orang asing atau bukan? Kami bahkan tidak bisa memastikan apakah kalian sudah menikah," ujar petugas resepsionis.
Kelana tak menyangka dengan apa yang dikatakan petugas resepsionis tersebut.
Ia merasa kalau petugas resepsionis ini telah melakukan pelanggaran etika hingga bersikap kasar padanya.
Sekali lagi Kelana pun mencoba menawarkan KTP-nya namun petugas tersebut tetap saja tak mau memprosesnya. Kelana malah diminta untuk pergi ke rumah sakit lain.
Source | : | Facebook,Tribun Jatim |
Penulis | : | None |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar