Namun setelah kurang lebih 30 menit mempermasalahkan KTP, istri Kelana baru mendapatkan penanganan.
Sayangnya karena terlambat menerima penanganan, bayi kelana dan istri mengalami nasib nahas. Saat bayi berhasil dikeluarkan, seluruh kulit bayi tersebut membiru.
Keesokan harinya seorang dokter spesialis memberi tahu kalau sang bayi mengalami pendarahan internal stadium 4 yang kritis di otaknya.
Rupanya bayi tersebut sudah mengalami stadium 2 pada hari pertama. Mengetahui kenyataan ini Kelana dan sang istri merasa hancur.
"Aku hanya tidak mengerti mengapa mereka tidak memberitahuku sebelumnya. Seorang dokter, Dr Teh, bahkan memberi kami penjelasan singkat tentang kesehatan bayi kami pada hari pertama, tetapi mereka tidak mengatakan apa-apa tentang pendarahan internal," tulis Kelana.
"Ini membawa keputusasaan bagi keluargaku," imbuhnya.
Pada pukul 15.31 waktu setempat, Kelana dan sang istri kehilangan anak kedua yang mereka nantikan.
Anak kedua mereka ini meninggal karena pendarahan internal otak stadium 4.
"Saya harap pihak berwenang dapat mengambil tindakan tegas terhadap para petugas medis di rumah sakit ini," kata Kelana di akhir tulisannya.
Pada akhir postingannya, Kelana sempat memberikan catatan kepad anak pertamanya yang bernama Alisha.
"Terima kasih telah menemani papa ketika saat bersedih, adek arif telah menunggumu di surga," tulis Kelana.
Untuk anak keduanya yang meninggal, Kelana telah memberikan nama yaitu Mohamed Arif Mohamed Riduan.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul "VIRAL Kasus Ibu Hamil Ditolak RS Padahal Bayi Sudah Keluar Setengah, Hanya Soal KTP, Pilu Endingnya"
Source | : | Facebook,Tribun Jatim |
Penulis | : | None |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar