GridPop.ID - Beberapa waktu lalu, Betrand Peto menjadi bahan perbincangan usai sebuah video viral di media sosial.
Dalam video tersebut terekam Betrand Peto yang tak sengaja memegang dada Sarwendah.
Belakangan diketahui, video yang diributkan itu adalah potongan video yang diambil dari Instagram Story akun media sosial Ruben Onsu.
Video tersebut menjadi perbincangan di kalangan warganet, bahkan psikolog anak dan keluarga, Astrid WEN juga angkat bicara mengenai hal ini.
Usai menonton video yang viral tersebut, Astrid berpendapat bahwa kita tidak bisa menyalahkan anak asuh Sarwendah.
"Tidak bisa ditentukan apakah intensional (disengaja) atau tidak, tidak bisa di-judge. Tapi kalau dari ceritanya, dia (Betrand) yang tidak pernah dapat ASI sebelumnya dan lain-lain mengingatkan kita akan pentingnya edukasi seks sejak dini," tutur Astrid, Rabu (11/12/2019), dikutip dari Kompas.com.
Menurut Astrid, salah bila banyak orang mengatakan edukasi seks dilakukan mulai remaja.
"Edukasi seks itu harus diajarkan mulai usia 1,5 menuju 2 tahun. Bukan diajarkan tentang berhubungan seks ya, tapi hal mendasar yaitu gender," lanjutnya.
Edukasi yang paling pertama diajarkan adalah tentang gender. Apakah anak tersebut laki-laki atau perempuan, bagaimana tubuhnya sama dengan ayahnya atau ibunya.
Lalu bagaimana jika anak sudah remaja seperti Betrand Peto?
"Jika kasusnya anak asuh apalagi yang sudah remaja, perlu dibantu dengan edukasi atau pengajaran. Supaya tidak terjadi miskomunikasi. Ibu berhak menentukan batasan fisik, dan mengajarkan bahwa 'cara pemberian kasih sayang di keluarga ini berbeda dengan keluargamu sebelumnya'," papar Astrid.
Refleks Sarwendah
Bagaimana tentang perilaku Sarwendah usai Betrand memegang dadanya? Astrid menyebutkan bahwa Sarwendah melakukan hal yang benar.
"Kalau saya lihat di videonya, Sarwendah itu refleks menepis (tangan anaknya). Itu merupakan mekanisme pertahanan diri, penanda batasan area personal kita," tuturnya.
Astrid menilai cara Sarwendah dengan refleks menepis tangan anaknya merupakan hal yang wajar dilakukan.
Jika tidak begitu, lanjutnya, bisa jadi Sarwendah memiliki trauma akan sentuhan fisik atau kejadian yang tidak umum sebelumnya.
"Aku lihat cara Sarwendah menepis masih wajar. Ibu memang sangat berhak disentuh oleh anaknya. Namun jika sentuhan itu dirasa berlebihan oleh ibu, ibu berhak memberitahu anaknya," lanjutnya.
Dalam hubungan ibu-anak, sentuhan adalah bukti kasih sayang.
Astrid mengatakan dari sisi ibu sendiri, penting untuk mengatakan bahwa 'mama sayang sama kami, tapi mama kurang nyaman jika disentuh seperti ini'.
Kemudian, menunjukkan cara sentuhan yang nyaman untuk ibu misal dengan menggenggam tangan.
Edukasi seperti ini akan berpengaruh terhadap relasi pertemanan dan percintaan si anak di masa mendatang.
"Cara kita memberikan batasan juga akan dicontoh oleh anak, dalam relasi pertemanan atau dengan lawan jenisnya," tutup Astrid.
Saat ini, diketahui Ruben Onsu tengah memboyong keluarganya liburan ke Italia.
Pemilihan tempat tersebut diambil Ruben Onsu lantaran Betrand Peto ingin melihat adanya salju.
Momen liburan mereka pun dibagikan dalam vlog di kanal Youtube The Onsu Family.
Salah satu momen yang cukup menarik tatkala Ruben Onsu semakin memanjakan anak lelakinya itu.
Dikutip via Sripoku.com, emandangan tersebut terjadi saat keluarga Ruben Onsu berada di pesawat menuju Italia.
Pada video di kanal Youtube The Onsu Family (28/12/2019), Ruben dengan telaten menyiapkan makanan untuk Betrand Peto atau yang akrab disapa Sinyo.
Setelah menidurkan si putri bungsu, Thania Putri Onsu, Sarwendah lantas menghampiri tempat duduk putra sulungnya.
Sesekali Sarwendah juga menyuapi Betrand Peto sembari duduk di sampingnya.
Betrand Peto dan Sarwendah terlihat begitu ceria, bahkan sering bercanda di dalam pesawat.
(*)
Source | : | Sripoku.com,GridPop.ID |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar