“Saat memerkosa dia merekam dan melakukannya berkali-kali, itu berarti bukan sekadar kebutuhan seksual. Itu penyimpangan seksual. Dia mau melakukan itu dengan lawan yang tidak sadar,” tuturnya.
Penyimpangan perilaku seksual bukan berarti penyimpangan orientasi seksual.
"Bukan masalah orientasi seksualnya sebagai gay, tapi penyimpangan perilaku seksualnya. Perkosaan itu kan tindakan agresivitas, ditambah lagi dengan tindakan merekam dan fantasi seksual lainnya,” tutup dr Dharmawan.
Beda Psikopat dengan Sosiopat
Istilah psikopat dan sosiopat memang sering disematkan pada orang-orang yang bertindak kejam dan sepertinya tidak punya hati nurani.
Dilansir dari Verywellmind, 16 Agustus 2019 via Kompas.com, secara klinis, orang-orang dengan psikopati atau sosiopati menunjukkan karakteristik gangguan kepribadian antisosial (APD) yang ditandai dengan ketidakpedulian akan hak dan perasaan orang lain.
Namun, sosiopati dan psikopati adalah dua tipe APD berbeda dengan karakteristik masing-masing.
Salah satu perbedaan paling mendasar dari kedua tipe ini adalah hati nurani.
Dilansir dari WebMD, 24 Agustus 2014; psikolog dari Sacramento County Mental Health Treatment Center, L. Michael Tompkins, EdD, menyebut bahwa seorang psikopat tidak memiliki hati nurani.
Kalaupun seorang psikopat berbohong, dia tidak akan merasakan beban moral apa pun, meskipun dia bisa berpura-pura jika ketahuan.
Sebaliknya, seorang sosiopat biasanya memiliki hati nurani meskipun lemah.
Jika mencuri, seorang sosiopat mungkin akan merasa bersalah, tetapi rasa bersalah ini tidak cukup untuk menghentikan perilakunya.
Source | : | Tribun Jatim |
Penulis | : | Sintia Nur Hanifah |
Editor | : | Popi |
Komentar