Kondisi tersebut tentu menyulikan untuk membuat tulisan indah, namun Alif membuktikan dengan kekurangannya itu ia masih bisa membuat bangga orang tua.
"ulit tentunya bagi adik untuk menulis karena jarinya yang melekat satu sama lain, tapi adik tetap semangat. Semoga adik senantiasa di bawah lindungan Allah," lanjut Ruziah.
Alif saat itu menulis dengan abjad Jawi atau abjad Arab yang diubah untuk Bahasa Melayu.
Tak disangka postingan Ruziah itu viral di Facebook dan sebagian besar netizen memuji hasil tulisan Alif. Mereka yang normal merasa tulisan Alif lebih baik dibanding tulisannya sendiri.
Dikutip dari mStar, Ruziah menjelaskan bagaimana bisa tulisan anaknya itu bisa sempurna bahkan mungkin melebihi tulisan orang normal sekalipun.
"Suatu hari seorang guru memintanya menulis ayat Al Fatihah, tetapi dia tidak bisa menyelesaikannya di sekolah karena terlalu panjang. Saat pulang ia meminta saya untuk membawakannya salinan untuk ditulis ulang," kata Ruziah.
Ruziah mengatakan, saat itu Alif sempat kesulitan menulis karena kondisi jarinya tapi anaknya memanfaatkan ibu jari untuk menjepit pensil.
Ruziah mengaku awalnya ia sempat ragu mengirimkan anaknya ke sekolah biasa sebab kulit Alif memang sensitif dan ia takut putranya itu memiliki risiko kesehatan.
"Alif kesakitan sejak lahir. Kulitnya sudah rapuh, jika kita memiliki banyak lapisan kulit ia tidak. Ini adalah penyakit genetik yang tidak ada obatnya," terang wanita berusia 40 tahun ini.
Ruziah lantas melanjutkan jika Alif adalah anak yang rajin dan tak mau berdiam diri di rumah.
Source | : | Kompas.com,Tribun Solo |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar