GridPop.ID - Suami mendiang Lina, Teddy kini tengah menjadi bulan-bulanan lantaran dicurigai memiliki ilmu hitam dan guna-guna.
Menilik kabar yang semakin simpang siur, paranormal Wirang Birawa pun akhirnya mengakui bahwa dirinya merasakan firasat tak enak.
Tak mau melewatkan kesempatan, Wirang Birawa pun mengungkap apa yang dilihatnya dalam kasus meninggalnya almarhumah Lina.
Meninggalnya Lina mantan istri Sule masih menyimpan teka-teki hingga kini.
Beberapa paranormal kondang pun mulai mengungkap penerawangannya terkait kematian Lina.
Termasuk Wirang Birawa yang mengaku merasakan firasat tak enak di balik kematian Lina.
Dikabarkan sebelumnya, Lina memiliki riwayat penyakit lambung dan darah tinggi.
Namun, hal tersebut masih membuat pihak keluarga Lina merasa janggal.
Sebab, selama ini Lina tak pernah memiliki riwayat penyakit yang disebutkan itu.
Begitu juga dengan Rizky Febian yang memilih melapor ke Polisi atas janggalnya penyebab kematian sang ibunda.
Menindaklanjuti laporan tersebut, akhirnya jenazah Lina diautopsi.
Hal itu juga dibarengi dengan pusara Lina yang juga dipindah.
Berkaitan dengan janggalnya kematian Lina, ternyata menyedot perhatian sederet paranormal kondang.
Salah satunya Wirang Birawa.
"Saya kebetulan enggak ada mempredikisikan itu ya (kematian Lina).
"Tapi memang ada yang janggal saja sih," tukas Wirang Birawa dikutip Nakita.id dari unggahan kanal YouTube 'Populer Seleb' (09/01).
Lebih lanjut, Wirang berharap semuanya bisa diusut dengan tuntas meski kematian adalah takdir.
"Semoga saja semuanya bisa terungkap, tapi memang setiap manusia menemui ajalnya," jelas Wirang Birawa.
Tak hanya itu saja, Wirang juga menyebut kalau dirinya menyayangkan jika meninggalnya Lina ada unsur tidak manusiawi.
"Tapi yang sangat disayangkan di sini jika memang ada unsur-unsur yang tidak manusiawi," kata Wirang.
Tegas, Wirang mengatakan bahwa dirinya memiliki firasat buruk ihwal kematian mendiang Lina.
"Untuk kasus tersebut, saya memang ada firasat yang enggak enak sih, ada sesuatu yang mengganjal itu aja," pungkas Wirang Birawa. (*)
Source | : | NOVA |
Penulis | : | Sintia Nur Hanifah |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar