GridPop.ID - Kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh Reynhard Sinaga tampaknya masih menjadi sorotan.
Bagaimana tidak, kasus tindakan asusila yang dilakukan oleh Reynhard Sinaga seolah mencorang nama baik Indonesia di mata dunia.
Dilansir dari BBC via Grid.ID, Reynhard Sinaga datang ke Inggris menggunakan visa pelajar pada 2007 saat berumur 24 tahun.
Diungkapkan, Reynhard pertama kali memerkosa pria pada tahun 2015 dan ditangkap pada 2 Juni 2017.
Para korban sebagian besar mengaku tak ingat kejadian apapun usai mengonsumsi minuman tercampur obat bius yang diberikan oleh pria kelahiran Jambi itu.
Setelah 4 kali proses sidang, Pengadilan Manchester pun menyatakan Reynhard Sinaga bersalah, dan dijatuhi hukuman seumur hidup.
Sementara itu, para korban disebut mengalami trauma, dan sebagian mencoba bunuh diri akibat tindakan sang predator seksual.
Salah seorang pemuda asal Inggris yang nyaris menjadi kobran pelecehan yang dilakukan oleh Reynhard.
Melansir dari TribunMataram.com, pemuda tersebut bernama Michael Crompton.
Michael Crompton berhasil terhindar dari rayuan Reynhard yang memintanya untuk meminum minuman yang sudah dicampur dengan obat bius.
Diceritakan Michael Crompton, ia bertemu dengan Reynhard di suatu malam saat dirinya pergi ke suatu toko untuk meminjam charger ponsel.
Namun staf toko tersebut mengatakan tidak memiliki, Michael Crompton pun didekati Reynhard yang kebetulan juga berada di sana.
Di sana Reynhard mengajak Michael ke apartemennya untuk meminjamkan charger miliknya.
Dari sini Michael Crompton sudah merasa curiga dengan tingkah Reynhard.
"Saya pikir dia agak aneh ketika dia mendekati saya, dia tampak sangat sadar untuk seorang pria di takeaway pukul 04.00 waktu Inggris. Terlebih dia menawarkan orang asing untuk pergi ke apartemennya," ungkap Michael.
Karena butuh, Michael pun menerima ajakan Reynhard. Setibanya di apartemen, kecurigaan Reynhard semakin bertambah saat di dalam kamar.
Diakui Michael, Reynhard berusaha membujuknya untuk meminum minuman yang dihidangkannya.
Bahkan Michael ditawarkan untuk menginap di apartemen Reynhard Sinaga.
"Kami kembali ke apartemennya dan dia langsung menawari saya minuman, namun yang saya tolak saat itu. Kemudian dia memberitahuku bahwa aku bisa menginap malam itu jika aku mau," jelas Michael Crompton.
Pada saat itulah aku memutuskan untuk keluar dari sana,"imbuh Michael.
"Setelah daya di handphone saya telah terisi sedikit, saya kemudian mengirim sms kepada teman-teman saya untuk memberitahukan keberadaan saya," jelasnya.
"Kemudian dengan cepat saya pergi dan keluar dari apartemen orang aneh itu," ungkapnya.
Namun Michael mengaku sempat bertukar nomor telepon dengan Reynhard dan sempat berkirim pesan satu sama lain.
"Kami bertukar nomor pada malam kami bertemu dan dia berkata saya diperbolehkan untuk mengajak teman-teman saya ke apartemennya setiap kali kami pergi keluar di Manchester," ujarnya.
"Karena dia tinggal sangat dekat dengan klub malam," imbuhnya.
"Kami memang mengirim pesan beberapa minggu kemudian untuk mencoba dan mengatur acara untuk bertemu, namun pada akhirnya itu hanya sebuah rencana yang tidak pernah terjadi," jelasnya. (*)
Source | : | Grid.id,TribunMataram.com |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar