Akibat merebaknya virus corona ini, berbuntut panjang bagi negara China.
Dilansir dari Kompas.com, Tak hanya penerbangan, industri wisata di "Negara Panda" tersebut ikut terkena dampak virus jenis baru tersebut.
Mulai Sabtu (25/1/2020), Pemerintah Kota Beijing akan menutup beberapa bagian Tembok Besar China untuk pengunjung.
Dilansir dari Reuters, penutupan tersebut untuk membantu mencegah penyebaran virus corona.
Diketahui total pengunjung Tembok Besar China sekitar 20 juta di 2018. Bahkan akibat banyaknya pengunjung, sejak 1 Juni 2019, pihak berwenang di Badaling mengumumkan pembatasan kuota harian baru, yakni 65.000 pengunjung.
Sebelumnya diberitakan CNN, pihak berwenang Beijing telah membatalkan semua perayaan Tahun Baru Imlek secara besar-besaran.
Dilansir CNN, Biro Kebudayaan dan Pariwisata Beijing mengungkapkan, pembatalan perayaan besar-besaran ini juga termasuk pameran kuil yang dilaksanakan di Beijing pada Kamis (23/1/2020).
Pemerintah kota mengatakan akan membatalkan acara termasuk dua pameran kuil yang populer. Di mana telah menarik banyak pengunjung dalam beberapa tahun terakhir. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar