GridPop.ID - Virus corona mengguncang masyarakat dunia di awal tahun 2020.
Dengan cepat virus corona ini menjalar ke berbagai daerah dan bahkan sudah mencapai negara-negara.
Hingga saat ini setidaknya ada 10 negara yang mengonfirmasi bahwa daerah mereka positif terjangkit virus corona.
Virus corona sendiri adalah virus yang dapat menyebabkan penyakit pada unggas dan mamalia.
Lalu di manakah tempat pertama virus corona ini mucul, apa penyebabnya?
Seperti yangd diketahui virus ini berasal dari salah satu kota di China yakni Kota Wuhan.
Wuhan adalah kota dengan pendudukanya yang mencapai angka sekitar 11 juta jiwa.
Dari kota inilah virus corona muncul, dan salah satu tempat yang diduga jadi cikal bakal virus ini adalah Pasar Tradisional Kota Wuhan.
Wabah ini diduga kuat berasal dari pasar ikan atau pasar makanan laut Huanan.
Pasar itu kini telah ditutup. Pihak berwenang sempat mengungkapkan penularan antar manusia kemungkinan tidak akan terjadi.
Namun beberapa minggu setelah pasar Huanan dikosongkan, diumumkan bahwa penularan dari manusia ke manusia bisa terjadi.
Melansir dari Tribunnews.com, mengungkap seperti apa penangkapan Pasar Tradisional yang begitu kotor.
Berikut adalah gambaran suasana pasar tradisional di Wuhan yang diduga kuat menjadi sumber munculnya coronavirus, sebagaimana yang dilansir South China Morning Post.
Dalam foto, tampak seekor ayam yang diikat di keranjang sayur.
Tampak ada talenan di atas ember yang digunakan sebagai meja atau tempat memotong.
Di sampingnya, ada seorang penjual katak, kataknya pun masih hidup dan diletakkan dalam ember.
Katak yang masih hidup itu dipotong langsung di pasar untuk disajikan kepada pembeli.
Katak yang sudah dipotong dipisahkan ke ember yang lain. Dagingnya disingkirkan tetapi masih diletakkan di ember yang sama, penuh darah.
Daging katak bercampur dengan daging lain, yaitu ikan.
Sang penjual memakai sarung tangan, tetapi sarung tangan yang dipakai adalah sarung tangan berbahan nilon yang biasa dipakai di bidang industri.
Di sampingnya, ada ember yang tidak dicuci serta timbangan digital kotor.
Akibat merebaknya virus corona ini, berbuntut panjang bagi negara China.
Dilansir dari Kompas.com, Tak hanya penerbangan, industri wisata di "Negara Panda" tersebut ikut terkena dampak virus jenis baru tersebut.
Mulai Sabtu (25/1/2020), Pemerintah Kota Beijing akan menutup beberapa bagian Tembok Besar China untuk pengunjung.
Dilansir dari Reuters, penutupan tersebut untuk membantu mencegah penyebaran virus corona.
Diketahui total pengunjung Tembok Besar China sekitar 20 juta di 2018. Bahkan akibat banyaknya pengunjung, sejak 1 Juni 2019, pihak berwenang di Badaling mengumumkan pembatasan kuota harian baru, yakni 65.000 pengunjung.
Sebelumnya diberitakan CNN, pihak berwenang Beijing telah membatalkan semua perayaan Tahun Baru Imlek secara besar-besaran.
Dilansir CNN, Biro Kebudayaan dan Pariwisata Beijing mengungkapkan, pembatalan perayaan besar-besaran ini juga termasuk pameran kuil yang dilaksanakan di Beijing pada Kamis (23/1/2020).
Pemerintah kota mengatakan akan membatalkan acara termasuk dua pameran kuil yang populer. Di mana telah menarik banyak pengunjung dalam beberapa tahun terakhir. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar