GridPop.ID - Wabah virus corona tampaknya kini semakin mengancam kesehatan dunia lantaran telah memakan banyak korban.
Bahkan, organisasi kesehatan dunia (WHO) telah resmi menyatakan status darurat globat terkait virus corona yang kini tengah merebak.
Berikut ini 3 fakta baru terkait wabah virus corona yang perlu diwaspadai.
Setelah lebih dari sepekan munculnya virus Corona dari Wuhan, China, kini World Health Organization (WHO) resmi menetapkan status darurat global.
Status darurat global dikeluarkan setelah proses diskusi yang berlangsung pada Kamis, (30/1/2020).
Kendati demikian, menurut Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanmo Ghebreyesus, status darurat global diambil bukan karena China tidak mampu menanggulangi wabah Virus Corona.
Menurut Tedros, keputusan itu diambil lantaran khawatir jika negara- negara lain tak punya peralatan medis selengkap negara- negara maju, seperti China.
Dampaknya akan kewalahan menghadapi wabah virus Corona.
"Kekhawatiran utama kami adalah potensi virus tersebut menyebar ke negara-negara yang memiliki sistem kesehatan yang lemah dan tidak siap dalam menghadapi wabah Virus Corona," ujar Tedros.
Berikut fakta-fakta wabah Virus Corona.
1. Belum ada bukti penyebaran virus Corona melalui hewan peliharaan
Semakin meningkatnya jumlah korban yang terinfeksi Virus Corona menyebabkan kekhawatiran para pemilik hewan.
Epidemiolog dan anggota tim penganganan Virus Corona, Li Lanjuan, meminta pemilik hewan mulai memperhatikan peliharaannya.
"Apabila hewan mamalia terpapar virus tersebut atau bersentuhan dengan pasien Virus Corona, si pemilik harus mengawasi peliharaannya," kata Li Lanjuan, dikutip dari yang dimuat di South China Morning Post, Kamis (30/1/2020).
Li menyebutkan, virus Corona bisa berpindah antar makhluk mamalia.
"Virus ini dapat menular antarsesama mamalia, sehingga kita harus mengambil langkah pencegahan terhadap semua makhluk mamalia," jelas Li.
Li kemudian menyarankan agar hewan peliharaan sejenis anjing dan kucing turut diisolasi.
"Selain terhadap manusia, kita juga harus berhati-hati dengan jenis mamalia lain, terutama peliharaan," katanya.
Meski demikian, Li tidak menyebutkan apakah sudah ada kasus hewan peliharaan yang terinfeksi.
Sementara itu, WHO menegaskan belum terbukti virus Corona dapat menjangkiti hewan peliharaan.
Pernyataan itu disampaikan setelah muncul dugaan awal mula penyebaran virus adalah dari pasar hewan yang menjual daging ekstrem sebagai kuliner, seperti kelelawar dan ular.
Virus yang tadinya hidup di hewan tersebut diduga bermutasi sehingga dapat menjangkiti manusia.
Atas dugaan tersebut, WHO memberikan sejumlah tips untuk menghindari virus yang menyerang organ pernapasan itu.
Sementara dikutip dari laman resmi who.int, WHO menyarankan agar menghindari pasar hewan, terutama pasar basah.
"Sebagai tindak pencegahan, siapapun yang mengunjungi pasar hewan hidup, pasar basah, atau pasar yang menjual produk hewani, harus memastikan kebersihan diri," tulis pemberitaan resmi di situs tersebut.
Cara yang disarankan untuk menjaga kebersihan itu termasuk mencuci tangan dengan sabun setelah menyentuh hewan dan produk hewani, menghindari menyentuh area hidung, mulut, dan mata, serta menghindari kontak langsung dengan hewan yang sakit.
WHO juga menyarankan untuk menghindari bersentuhan dengan hewan secara langsung.
"Kontak langsung dengan hewan lain yang mungkin ada di pasar tersebut (seperti kucing dan anjing liar, tikur got, burung, kelelawar) harus dihindari," tegas WHO.
2. Rekomendasi WHO
WHO memberikan rekomendasi ke selurh negara untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona.
Langkah rekomendasi tersebut di antaranya mempercepat pengembangan vaksin, mengulas rencana persiapan.
Selanjutnya, melawan penyebaran informasi yang salah, dan berbagi data terkait Virus Corona dengan badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) atau United Nations (UN).
Meskipun WHO sudah menyatakan status darurat global, namun tidak perlu untuk menanggapi wabah Virus Corona secara berlebihan dengan membatasi hubungan dagang dan travel.
WHO juga menentang keras kebijakan negara yang melarang masuknya turis China dan menutup hubungan dengan China.
Memasuki hari ke-8 karantina di Wuhan, jumlah kasus wabah Virus Corona di seluruh dunia kini telah hampir mencapai angka 10.000 kasus orang yang positif terinfeksi virus mematikan tersebut.
3. Prediksi ahli di Hongkong
Pimpinan peneliti sekaligus dekan fakultas kedokteran universitas Hong Kong, Gabriel Leung memperingatkan kepada seluruh pihak bahwa Virus Corona dapat menjadi wabah global.
Melansir dari kanal YouTube South China Morning Post, Leung mengingat pengidap Virus Corona belum tentu menunjukkan gejalanya, dan tanpa disadari telah menularkan kepada orang-orang di sekitarnya.
Leung mengatakan penularan antar manusia telah terjadi di berbagai kota-kota besar di China daratan atau Tiongkok.
"Kita harus bersiap akan kemungkinan wabah ini mungkin akan menjadi wabah global," kata Leung.
Ia mendesak pemerintah untuk segera mengeluarkan kebijakan membatasi mobilitas penduduk, menunda kegiatan yang melibatkan perkumpulan massa dalam jumlah besar, serta menganjurkan para pelajar dan pekerja untuk mengerjakan tugasnya di rumah.
Kebijakan untuk memblokir masuknya warga Provinsi Hubei ke Hong Kong menurut Leung juga harus ditolak, sebab Hubei adalah provinsi yang menjadi tempat dimulainya wabah Virus Corona.
Leung turut menyarankan pemerintah mengambil langkah-langkah ekstra dalam menghadapi Virus Corona.
Ia menyarankan agar pemerintah segera melakukan impor pangan dan kebutuhan lainnya untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang ada.
Leung menegaskan apa yang ia sampaikan bukanlah prediksi yang berlebihan dan mengada-ada.
Virus Corona disebutnya sangat mungkin menjadi wabah virus yang mendunia.
"Ini bukanlah kepastian yang didasari oleh imajinasi," tegas Leung.(*)
Source | : | Tribun Cirebon |
Penulis | : | Sintia Nur Hanifah |
Editor | : | Popi |
Komentar