GridPop.ID - Nama Olga Syahputra menjadi salah satu legenda komedian yang sempat menghiasi dunia hiburan tanah air.
Sayangnya, kakak Billy Syahputra itu harus pergi meninggalkan dunia ini saat berada di puncak popularitasnya.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir pada 2015 lalu, nama Olga Syahputra dikenal sebagai artis serba bisa dan laris mengisi berbagai program televisi.
Melihat kesuksesan yang diraih semasa hidup, tentu saja warisan Olga Syahputra ini tak berjumlah sedikit.
Namun, ada kabar tak mengenakkan yang berhembus, menyebut bahwa warisan Olga Syahputra kini mulai ludes dan dijual satu per satu.
Isu tersebut berhembus setelah publik ramai membicarakan soal adik Olga Syahputra yang kepergok jadi tukang parkir.
Ya, beberapa waktu lalu, salah satu adik mendiang Olga Syahputra yang bernama Uta Syahputra, tertangkap kamera sedang memarkirkan sebuah mobil.
Di sisi lain, Billy Syahputra justru asyik menikmati liburan ke Jepang bersama kekasihnya waktu itu, Hilda Vitria.
Spekulasi yang bermunculan ini kemudian membuat publik bertanya-tanya, apakah warisan Olga Syahputra sudah habis?
Mengutip dari Barista Episode 226 yang ditayangkan oleh channel YouTube STARPRO Indonesia, sebelum meninggal pada 27 Maret 2015 silam, Olga Syahputra meninggalkan warisan yang cukup fantastis.
Di antaranya ada butik, restoran dan sejumlah properti.
Properti yang dimaksud adalah kontrakan, rumah mewah, dan beberapa rumah lainnya yang tersebar di wilayah Ibu Kota.
Tak banyak yang tahu, ternyata Olga Syahputra juga meninggalkan warisan berupa investasi di bisnis berlian yang tentunya bernilai fantastis.
Menurut keterangan dari sahabat-sahabatnya, kabar warisan Olga Syahputra sudah ludes dijual itu hanya isapan jempol belaka.
Ruben Onsu, salah satu sahabat Olga Syahputra, mengatakan bahwa aset Olga hingga kini masih ada.
"Enggak ah, orang rumahnya aja di sini masih ada kok.
"Bahkan Billy juga nambah mobil, nambah ini, enggak," kata Ruben Onsu yang terekam dalam tayangan Barista tersebut.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh sahabat Olga Syahputra yang lain, Uya Kuya.
Artis serba bisa tersebut mengaku tak pernah mendengar kabar bahwa keluarga Olga Syahputra tengah mengalami kesulitan finansial.
"Nggak pernah, nggak pernah dengar Billy jual apa-apa," jawab Uya Kuya singkat.
Salah satu aset warisan Olga Syahputra adalah beberapa unit kontrakan yang terletak di Cipinang, Jakarta Timur.
Kontrakan tersebut kini diurus oleh ayah Olga Syahputra, Nurokhman.
Salah satu warga mengungkapkan bahwa aset kontrakan Olga Syahputra ini masih milik keluarga.
Bahkan, keluarga Olga Syahputra menolak menjual aset tersebut karena ingin menyimpan kenangan almarhum.
"Dulu ini kan udah beberapa kali didatengin orang mau dibeli itu.
"Tapi pak Nur Rahman-nya nggak boleh.
"'Nggak, nggak dijual. Biarin buat kenangan'," kata warga tersebut.
Mak Vera, mantan manager Olga Syahputra, mengatakan bahwa aset-aset Olga tersebut dulu dikelola oleh kerabat dan dirinya sendiri.
Namun ketika Olga Syahputra sakit, pengelola aset Olga Syahputra meninggalkan fokus mereka sejenak dan beralih untuk mengusahakan kesembuhan Olga.
"Dulu pas Olga lagi sakit, kitanya pada lepas.
"Karena fokus sama anak yang sakit," ungkap Mak Vera.
Ayah Olga Syahputra, Nurokhman mengatakan bahwa aset-aset Olga tersebut masih ada.
Namun, memang butik serta restoran yang dulu dimiliki Olga Syahputra kini sudah dijual.
Dan properti yang tersisa saat ini hanyalah kontrakan 9 pintu yang diwariskan oleh Olga Syahputra.
Nurokhman membenarkan bahwa memang ada aset Olga Syahputra yang dijual guna keperluan renovasi rumah.
"Buat betulin rumah yang di Duren Sawit," kata Nurokhman.
Rumah Duren Sawit sendiri kini menjadi tempat tinggal Nurokhman.
Perlu diingat pula, bahwa dalam masa pengobatan Olga Syahputra akibat penyakit meningitis yang dideritanya, keluarga memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Olga Syahputra menjalani perawatan intensif di Singapura yang memakan waktu kurang lebih satu bulan.
Dan untuk menyokong pengobatan Olga Syahputra ini, tentu saja harus ada beberapa aset yang harus dikorbankan.(*)
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Sintia Nur Hanifah |
Komentar