Anwar Enak-enakan Tidur
Setelah pernikahannya berantakan, Isnaini bersama suami dan keluarga mengikuti saran Febriansyah untuk menemui Anwar Said di kantornya.
Amarah bercampur kecewa mengaduk perasaan mereka, setelah mendatangi kantor WO Pandamanda melihat Anwar Said baru bangun tidur.
Dengan entengnya, pria bertubuh tambun, muka brewokan, berkacamata, seolah tak bersalah dan mengajukan pertanyaan konyol.
60 Hingga 70 Orang Meninggal Setiap Hari Akibat Terinfeksi Virus Corona
"Ada apa ya?" begitu ucapan 'selamat datang' Anwar Said kepada Isnaini dan keluarga.
Masih terbayang beberapa jam lalu, di tengah meriahnya pesta pernikahan, sebagai raja dan ratu sehari Isnaini dan suami harus merasakan getir.
Jauh-jauh hari, Isnaini dan kekasihnya memutuskan 2 Februari 2020 sebagai hari kramat untuk memulai babak baru dalam hidup.
Sengaja keduanya memilih tanggal cantik sebagai hari berbahagia, bukan saja untuk mereka tapi keluarga dan tamu undangan agar mudah mengingat.
"Makanya saya pilih tanggal 02.02.2020," ucap Isnaini saat dihubungi Warta Kota, Rabu (5/2/2020).
Mulailah mereka cari penyedia jasa pernikahan di media sosial Instagram dan mendapatkan wedding organizer Pandamanda milik Anwar Said.
Iklan menggiurkan yang dilihat membuat Isnaini dan calon suaminya jatuh hati, tersebab ada tawaran promo menarik akhir tahun dan menurut hitungan terbilang murah.
Tanpa terlintas pikiran negatif, Isnaini memilih wedding organizer Anwar Said untuk mengurus pesta pernikahannya dengan sang kekasih.
Isnaini dan kekasih menyepakati uang muka Rp 10 juta sebagai tanda jadi untuk jasa wedding organizer Pandamanda yang berdiri sejak 2014 itu.
Selama proses pernikahan, Isnaini dan calon suaminya kerap bolak-balik ke kantor Anwar Said di Jalan Pramuka, Pancoran Mas, Kota Depok.
"Dari awal DP, kita bolak-balik ke sana buat pastiin, terus kita fitting baju."
"Terus DP lagi buat tambahan makanan, karena tamu saya 400 undangan. Dengan pesanan kurang lebih 1.600 porsi," aku dia.
Source | : | TribunJakarta.com |
Penulis | : | Septiana Risti Hapsari |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar