Lebih lanjut, Lea Ghozal menjelaskan, dirinya merupakan penyedia jasa sound system yang telah tergabung bersama belasan vendor lain yang juga mengaku kerap telat dibayar Pandamanda.
Lea Ghozal menuturkan, di dalam grup itu terdapat vendor MC hingga make up yang menjadi korban Pandamanda.
Mereka kerap ada di lokasi pesta pernikahan yang sama, pesta pernikahan yang digelar Pandamanda.
"Saya sendiri belum dibayarkan (untuk sewa sound system pernikahan) di Cikarang, Cengkareng, dan di Bella Vista (Bekasi). Paketannya Rp 2 jutaan. Jadi totalnya Pandamanda utang ke saya Rp 6,2 juta," beber Lea Ghozal.
"Itu harga paket untuk 2.000 watt. Kecil gedungnya," lanjutnya.
Lea Ghozal memaparkan, saat ini telah memasuki tahun kedua bekerja sama dengan Pandamanda.
Meski demikian, belakangan Pandamanda telat bayar oleh AS semakin parah hingga gagal bayar sewa sound system di tiga helatan pernikahan terakhir.
Akibatnya, ia mesti menalangi gaji para penyanyi dan pemusik menggunakan dana hasil kerja sama dengan wedding organizer lain.
Lea Ghozal menjelaskan, terdapat siasat yang dilakukan WO Pandamanda di Depok untuk menggelapkan biaya vendor.
"Jadi gini dia sistemnya. Ketika saya mau ikut event selanjutnya, event yang minggu lalu baru dilunasin. Jadi gali lubang, tutup lubang."
"Begitu kan otomatis saya harus terikat dengan dia. Saya dikasih jadwal dulu ke depan, baru dibayarkan event yang minggu lalu," tegas Lea Ghozal.
Source | : | Tribunnewsmaker.com |
Penulis | : | Septiana Risti Hapsari |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar