GridPop.ID - Warganet sempat dihebohkan oleh berita viral seorang supir angkot yang membawa anak bayinya ketika bekerja.
Nurul Mukminin namanya. Sopir angkot dari Semarang Jawa tengah.
Sampai akhirnya, artis Baim Wong berhasil menemui sopir angkot yang viral tersebut.
Walaupun sempat terhambat minimnya informasi terkait keberadaan Nurul, namun akhirnya mereka berhasil dipertemukan, bertemu di rumah Nurul.
Senyum bahagia pun merekah, baik Baim Wong maupun Nurul, ayah dari bayi 3,5 bulannya.
Momen pertemuan mereka pun diunggah melalui sosial media Instagram Baim Wong.
View this post on Instagram
Dalam unggahan tersebut, tampak Nurul sedang memberikan susu kepada sang bayi, tampak juga anak sulungnya, juga anggota keluarga Nurul.
Baim pun menuliskan dalam caption,"The Power of +62."
Sontak unggahan Baim Wong tersebut mengundang komentar serta pujian dari warganet, juga para rekan sesama artis.
Mulai dari Ayu Dewi, Zaskia Adya Mecca, hingga Kristina penyanyi dangdut.
"Berkah berkaah berkaah buat yg ditolong dan yg nolong aamiin Ya Raab," tulis @mrsayudewi.
"barakallah im (emoji)," tulis @audyitem
"@baimwong raja berkah indonesia. bangga urang im. Barakallah (emoji)," tulis @sinyoritaesperanza.
"Masyaa Allah ims (emoji)," tulis @zaskiadyamecca.
Bahkan penyanyi Baim turut serta memberikan tanggapan yakni dengan memberikan emoji cinta.
"Alhamdulillahhh (emoji)," tulis @kristinadangdut.
Alasan Nurul Bawa Serta sang Bayi Bekerja
Kisah Nurul Mukminin (46) dan sang anak, Bilqiz Choirun Nisa sebelumnya diangkat oleh TribunJateng.com.
Nurul yang berpofesi sebagai sopir angkot terpaksa membawa bayinya bekerja narik.
Istri Nurul atau ibunda Bilqis, Ariani Dwi Setyowati (21), telah meninggal pada November 2019.
Sebulan setelah melahirkan Bilqis di RSUP Kariadi karena asam lambung yang dideritanya.
Dikutip dari TribunJateng.com, Nurul juga memiliki tanggung jawab untuk melunasi biaya persalinan Bilqis.
"Saya masih punya tunggakan di sana Rp 9,3 juta."
"Perjanjiannya enam bulan setelah melahirkan tepatnya pada April 2020 harus dilunasi, " terangnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (7/2/2020).
Mandikan sang Bayi di Toilet Terminal
Nurul pun kerap kali memandikan sang bayi di toilet terminal, sang bayi yang bernama Bilqis pun tak merengek sedikit pun saat dimandikan.
Dia tetap tenang saat seluruh tubuhnya dilumuri minyak telon dan bedak bayi.
"Alhamdulillah, anak perempuan saya ini sangat jarang rewel dan tidak pernah sakit.
Mungkin dia tahu keadaan ayahnya, " beber Nurul.
Nurul sengaja memandikan anaknya di toilet terminal lantaran lebih mudah.
Kalau mandi di rumah, dia kesulitan karena harus meminta air ke tetangga.
"Di terminal sekalian mangkal angkot sekalian mandikan anak.
Sehabis mangkal sampai pukul 10.30 WIB, baru jemput anak saya yang satunya di SD Pancasila," paparnya.
Nurul dan Bilqis setiap hari berangkat bekerja dari rumah kontrakannya di Karangsari Timur, Wonosari, Kecamatan Ngaliyan pukul 06.00.
Mereka pulang sekitar pukul 22.00.
Nurul Ingin Buah Hatinya menjadi Hafidzah Al-quran
Dilansir dari TribunJateng.com, Kendati dalam keterbatasan, Nurul masih memiliki harapan besar.
Buah hatinya dengan Almarhumah Ariani Dwi Setyowati harus lebih baik kehidupannya dibandingkan orangtuanya.
"Saya memiliki rencana, di usia Bilqis 4 tahun atau 6 tahun ingin saya masukan ke Pondok pesantren khusus Hafidzah Al-quran," katanya.
Rencana itu, menurut Nurul tidak lepas dari keinginan istrinya agar anak mereka hidup lebih baik.
"Kalau Bilqis bisa mengaji atau hafal Al Quran dia bisa kirim doa ke ibunya yang tidak bisa dia temui di dunia ini, " ucapnya.
Perjuangan Nurul masih panjang sebab dia harus berjibaku menghidupi kedua anaknya. Sekaligus membayar tunggakan biaya persalinan yang mencapai Rp 9,3 juta di RSUP Kariadi.
"Paling akhir nanti bulan April, saya tetap berikhtiar melunasi tunggakan itu, " paparnya.
Ibunda Bilqis, Ariani Dwi Setyowati (21), telah meninggal pada November 2019 lalu.
Ketika berangkat, Nurul sekaligus mengantarkan anaknya yang pertama, Balqis Choirun Najwa (7), pergi bersekolah di SD Pancasila Semarang.
Dia lantas menjemputnya pukul 10.30 saat Balqis pulang sekolah.
Setelah itu, mereka bertiga bersama di dalam angkot sampai malam.
"Daripada saya tinggal di rumah kepikiran, bareng bertiga seperti ini saya lebih tenang.Beginilah hidup jadi orangtua sendiri. Apa pun itu harus tetap dijalani demi masa depan anak-anak, " jelasnya.
(*)
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Septiana Risti Hapsari |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar