Pada jam ke-4, pisau yang sama mulai menjelajahi kulitnya.
Berbagai serangan seksual ringan dilakukan di tubuhnya, tapi dia berkomitmen dengan aksinya tidak akan menolak pemerkosaan atau pembunuhan sekalipun.
Dalam dua jam terakhir, keadaan semakin mengerikan. Seseorang tiba-tiba menunjuk pistol ke arah dirinya.
Setelah pertunjukan usai, Abramovic mengingat kejadian itu kembali.
"Saya merasa diperkosa, mereka memotong pakaian, menancapkan duri mawar ke perut, mengarahkan pistol ke kepala saya, dan yang lain tidak terkendal," ujarnya.
Enam jam berlalu, dia menyelesaikan pertunjukannya dan berjalan melewati orang-orang yang mempermalukannya.
Tak satu pun dari mereka memiliki nyali untuk mendekati atau bahkan berbicara dengannya.
Orang tidak ingin dimintai pertanggungjawaban atau dinilai atas apa yang mereka lakukan pada Abramovic sehingga mereka menolak untuk mendekatinya.
Dari pertunjukannya, Abromovic mengungkapkan sesuatu yang mengerikan tentang kemanusiaan.
Ini menunjukkan seberapa cepat seseorang dapat menyakiti Anda dalam keadaan yang menguntungkan.
Betapa mudahnya untuk tidak manusiawi terhadap orang yang tidak bersalah dan yang tidak bisa membela dirinya.
Ini juga menunjukkan jika dia menyediakan kesempatan, orang-orang yang normal bisa jadi sangat kasar. (*)
Source | : | Suar.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar