"Begitu bejalan melewati kotak itu, tiba-tiba mendengar suara bayi menangis. Saya pun sempat mikirnya mistis jak kan. Kedua saya menyakinkan orang tua saya mungkin suara kambing atau apa. Kan disitu banyak kambing. Orang tua dengar, mikir kira suara kucing," ujarnya
Sehari sebelumnya memang ia sempat melihat kotak atau kardus tempat bayi tersebut, sebagai tempat bekas minuman.
Sempat ingin ditepikan tapi kelupaan. Kadi tak menyangka di situ ada bayi.
"Saat menuju mobil Namun tiba-tiba ibu saya bilang Randa, cuba lihat kayak kaki budak kecil yang melambai tu. "
"Saya tangkap ibu, maklum ibu kurang kuat juga. Ibu saya bawa ke mobil, habis itu saya lihat kotak itu ternyata memang betul bayi dalam kardus," ujarnya
Mendapati kondisi tersebut ia langsung pergi menghadap pengurus makam.
Namun pengurus makam juga tidak berani. Ia lantas pergi ke rumah ketua RT namun sedang tidak berada dirumah.
Karena khawatir sang bayi kedinginan, ia memutuskan untuk kembali ke pemakaman dan menyelimuti bayi dengan handuk.
"Waktu ketemu saya senggol dia bergerak masih. Berarti masih hidup nih. Tak lama saya kesitu barulah ramai berdatang. Warga, pak RT, Kapolsek pun ade."
"Akhirnya kita bawa ke Puskesmas sama pak RT. Disana setelah dibersihkan dirawat bayi ini juga harus segera dibawa ke RS," ujarnya
Source | : | tribunpontianak.co.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar