GridPop.ID - Seorang warga di Jakarta mengklaim sebuah minuman untuk menangkal virus corona.
Seperti yang diketahui penyebaran virus corona kini kian merajalela di bumi pertiwi.
Berbagai cara dilakukan untuk mengurangi wabah corona, sama seperti yang dilakukan oleh warga tersebut.
Pria ini hanya membutuhkan biji salak untuk diubahnya menjadi obat.
Di Kecamatan Koja, Jakarta Utara, seorang pria bernama Iing Sholihin alias Gus Ing, membuat minuman berbahan dasar biji salak yang diklaimnya bisa menyembuhkan gejala Covid-19.
Gus Ing, yang juga adalah pengurus Bank Sampah Kecamatan Koja, menceritakan bahwa minuman tersebut ia buat bekerjasama dengan rekan sesama pengurus yang bernama Muhammad Roni.
Berharap minuman ini bisa disebarluaskan
Mulanya, di awal Maret 2020, ketika kasus Covid-19 mulai merebak di Indonesia, Gus Ing mengaku sangat prihatin dan berniat membantu pasien positif virus tersebut.
Gus Ing lalu sempat berdoa selama empat hari lamanya agar diberikan pencerahan dari Tuhan terkait niatnya membantu menyembuhkan virus corona.
Kemudian, pada suatu hari di bulan Maret ini, Gus Ing mengaku mendapatkan petunjuk dari doanya bahwa biji salak dapat menyembuhkan virus corona.
"Diberilah petunjuk yaitu biji salak. Pertama kali kami kebingunan membuat biji salak itu, karena biji salak itu keras," kata Gus Ing di tempat pengolahan biji salak, Jalan Mindi, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/4/2020) sore.
Setelah mendapatkan petunjuk tersebut, Gus Ing sempat kebingungan bagaimana mengolah biji salak agar bisa dikonsumsi masyarakat.
Akhirnya, ia berunding dengan rekannya, Roni, dan memutuskan mengolah biji salak menjadi bubuk yang bisa diseduh untuk diminum.
"Dalam petunjuk itu dibikin bubuk biji salak. Akhirnya kami berunding bagaimana untuk memproduksi biji salak ini," ucap Gus Ing.
Singkat cerita, Gus Ing dan Roni pun memulai pengolahan biji salak. Biji salak yang telah dikumpulkan dijemur terlebih dahulu selama beberapa hari.
Kemudian, biji salak yang sudah kering diiris-iris hingga berukuran kecil untuk selanjutnya dimasak.
Teknik pemasakannya menggunakan metode sangrai, di mana biji salak dimasukkan ke dalam penggorengan lalu dimasak dengan api kecil.
Biji salak yang sudah menghitam kemudian dikeluarkan dari penggorengan dan dipindahkan ke dalam blender.
Lalu, biji salak pun diblender hingga halus dan menjadi bubuk. 1 kilogram biji salak bisa diolah menjadi bubuk seberat 2 ons.
Gus Ing mengklaim, bubuk biji salak ini berkhasiat baik jantung, untuk pencernaan, hipertensi, dan lainnya.
Cara mengonsumsinya pun hanya dengan menyeduh bubuk biji salak dengan air panas.
Gus Ing menyarankan agar meminum olahan biji salak tanpa gula atau apapun.
Ia juga mengatakan, hasil olahan biji salak ini sudah diujicoba kepada rekan dan warga yang mengalami gejala klinis mirip Covid-19.
Bahkan, juga mengatakan bahwa minuman biji salak ini sudah diberikan kepada salah satu orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19.
"Ada beberapa orang kami ujicoba, tiga hari mereka merasa sehat, jadi sudah tidak konsumsi lagi," kata Gus Ing.
"(Yang meminum) itu baru gejala, iya (ODP)," imbuhnya.
Ditambahkan Gus Ing, hasil olahan biji salak ini sudah dikirimkan ke BPOM untuk diuji laboratorium.
Ke depan, ia berharap minuman dari biji salak ini bisa disebarluaskan. (*)
Source | : | TribunJakarta.com |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar