Saifuddin, nelayan setempat mengatakan, ubur-ubur muncul lebih kurang sepekan lalu.
Jumlahnya yang tak terhitung membuat pinggiran perairan terlihat seperti berwarna putih.
Saifuddin mengatakan, keberadaan ubur-ubur mengganggu kapal nelayan yang melintas.
Sebab, ubur-ubur kadang tersangkut di baling-baling kapal nelayan.
“Kami biasanya menjalankan kapal menghindari gerombolan ubur-ubur tersebut,” jelasnya. Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Probolinggi Sudiman menjelaskan, munculnya ubur-ubur merupakan hal lumrah.
“Tiba-tiba muncul begitu saja. Tapi sepertinya bukan muncul rutin tiap tahun,” kata Sudiman melalui pesan singkat.
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar