Wal hasil, datang ketidak nyamanan. Perut terasa begah, kekenyangan, susah bernapas, kesulitan bergerak, dan kita menjadi malas melakukan aktivitas, tak terkecuali shalat wajib dan sunnah.
Selain itu makan berlebih saat berbuka puasa pun bisa membuat kita mengalami masalah dengan perut. Sembelit bisa terjadi, apalagi jika makanan yang dimakan terlalu banyak yang berlemak, berminyak, minim serat.
Padahal Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wa Sallam telah memberikan teladan dengan contoh yang sangat baik, berhenti makan sebelum kenyang.
Begitu pun saat berbuka, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wa Sallam memberikan contoh dengan membatalkan puasa dengan minum dan atau mengonsumsi kurma. Setelah itu shalat wajib Maghrib.
Itu pula yang digunakan oleh para ahli kesehatan sekarang ini.
Saat berbuka puasa para ahli menyarankan untuk makan kecil, setiap dua jam atau lebih, maju secara bertahap menuju makanan yang lebih besar.
Dengan demikian kita bisa makan dengan baik, mengunyah makanan dengan baik. Ini akan sangat membantu pencernaan yang baik.
Penting juga kita perhatikan, melansir health24.com, Salaamah Solomon seorang, ahli diet terdaftar di Rumah Sakit Akademik Tygerberg di Cape Town, mengatakan “ramadhan adalah peluang besar untuk memutus rantai kebiasaan makan yang buruk, tetapi mayoritas orang tidak menuai manfaat penuh bulan ini."
"Untuk mendapatkan manfaat penuh dari puasa, seseorang harus banyak memikirkan jenis dan jumlah makanan yang mereka nikmati sepanjang bulan Ramadhan," kata Solomon.
Untuk mempertahankan diet seimbang dan bergizi, seseorang harus mengkonsumsi makanan dari semua kelompok makanan utama, yang didistribusikan secara merata antara dua waktu makan.
Source | : | GridHealth.ID |
Penulis | : | Septiana Risti Hapsari |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar