GridPop.ID - Beberapa waktu lalu, Kim Jong Un dan Donald Trump sempat menjadi bahan perbincangan dunia.
Hal ini dikarenakan nampak mereka berdua muncul bersama.
Ternyta mereka bertemu untuk membahas beberapa hal dan bahkan hubungan kedua negara ini juga dikabarkan sempat membaik.
Dalam tatap muka antara AS dan Korut itu terdapat sosok yang adik pemimpin diktator, Kim Jong Un.
Sang adik, Kim Yo Jong memang diminta langsung oleh kakaknya untuk mendampinginya bertemu dengan Donald Trump.
Ternyata Sepak terjang wanita berparas cantik namun sinis tersebut mencuri perhatian AS.
Bahkan dalam beberapa berita internasional, Kim Yo Jong disebut-sebut menjadi kandidat kuat pengganti kakaknya memegang tampung kempemimpinan Korea Utara mendatang.
Tak sampai di situ saja, Kim Yo Jong juga menyita perhatian dengan sepak terjangnya yang telah menduduki posisi penting di pemerintahan Korea Utara.
Ia dikenal sosok yang misterius dan kejam.
Bahkan beberapa pakar seputar Korea Utara menyebut Kim Yo Jong Lebih Kejam ketimbang kakaknya.
Wanita yang menghabiskan masa kecilnya di Swiss untuk menimba ilmu itu sampai tega eksekusi paman sendiri, Jang Song Thaek beberapa waktu silam.
Oleh karena minimnya informasi mengenai sosok adik pemimpin Korea Utara itupun, Dinas Intelijen AS mulai bergerak.
Pergerakan Dinas Intelijen itu dimaksud untuk mencari dan mengumpulkan informasi mengenai adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong.
Pernyataan itu disampaikan mantan pejabat Badan Intelijen Pusat (CIA), di tengah absennya Kim kakak selama lebih dari dua pekan.
"CIA bertanggung jawab mendapatkan data dari Keluarga Kim. Tak hanya informasi faktual, tapi juga perilaku setiap individu," ucap Bruce Klingner.
Kepada Nikkei Asian Review, Klingner yang menghabiskan 20 tahun di CIA dan Badan Intelijen Pertahanan berujar, telik sandi menggelar "analisis kepemimpinan".
Di luar "analisis politik", mereka mempelajari sejarah pengobatan, temperamen, kepercayaan diri, dan kecenderungan bertindak cepat.
Klingner menerangkan, CIA akan mempelajari seberapa berpengaruh Kim Yo Jong, dan bagaimana petinggi Korea Utara memandang dia.
Keberadannya saat pesta pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korea Selatan, Februari 2018, memberikan data awal bagi AS.
"Hasilnya, pejabat yang lebih senior dari dia memberikan penghormatan," ujar Klingner seperti diberitakan New York Post Selasa (28/4/2020).
Namun, Klingner yang kini menjadi peneliti di Heritage Foundation itu menekankan, memperoleh informasi di Korut sangatlah sulit.
Dia mengisahkan ketika dipindah dari memantau Uni Soviet ke Korea Utara.
"Saya melihat Soviet seperti buku terbuka dibandingkan Korut," paparnya.
Walau diisukan akan mengganti kursi kakaknya sebagai pemimpin Korea Uraea, Nikkei Asian Review memprediksi Kim Pyong Il, paman Kim Jong UN yang akan berkuasa.
Sebab ketiga buah hati Kim Jong Un bersama Ri Sol Ju masih dianggap terlalu muda dan kakak tertuanya Kim Jong Chul dianggap lemah.
Diskursus mengenai transisi kekuasaan itu dianggap terlalu prematur jika mendengar kabar terbaru yang disampaikan Korea Selatan.
Dalam rapat parlemen, Menteri Unifikasi Kim Yeon-chul menyatakan bahwa mereka sudah mengetahui di mana sang pemimpin bersembunyi.
Ki Yeon-chul berasumsi, Kim Jong Un melewatkan ulang tahun kakek sekaligus pendiri Korut, Kim Il Sung, bukan karena sakit.
Melainkan dia menyingkir setelah muncul desas desus salah satu penjaganya diduga terinfeksi virus corona.
(*)
Source | : | Sosok.id |
Penulis | : | Septiana Risti Hapsari |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar