Sebab, kata kunci atau password milik pengguna telah dienkripsi.
Selain itu, Tokopedia juga menerapkan sistem kode OTP (one-time password) yang hanya bisa diakses secara real time oleh pemilik akun.
Meski informasi kebocoran data ini baru diketahui publik sekitar Sabtu, (2/5/2020) malam, akun Twitter @underthebreach mengatakan data-data tersebut sejatinya diperoleh sekitar bulan Maret lalu.
Dalam kicauan terbarunya, data pengguna dan merchant tersebut dijual dengan harga 5.000 dollar AS atau Rp 74 juta (kurs saat berita ini dibuat).
Tak hanya Tokopedia, pada Selasa (5/5/2020) nanti, Shopee pun turut menggelar kampanye serupa bertajuk "Big Ramadhan Sale" dengan menawarkan berbagai promo belanja untuk para penggunanya.
Mirip dengan Tokopedia, Shopee juga menghadirkan promo bebas ongkos kirim dengan minimal belanja Rp 0.
Artinya, pengguna bisa bebas berbelanja sepuasnya di toko mana pun tanpa perlu terbebani biaya pengiriman.
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar