GridPop.ID - Baru-baru ini berita tentang data keamanan sebuah E-commerce sedang ramai diperbincangkan.
Ya, situs jual beli online Tokopedia tengah tersandung masalah data keamanan.
Pasalnya sebanyak 91 juta data penggunanya di jual di dark web dan dinyatakan bocor.
Pihak Tokopedia pun membenarkan adanya upaya pencurian data pengguna. Namun tidak disebutkan jumlah pengguna yang terdampak.
"Berkaitan dengan isu yang beredar, kami menemukan adanya upaya pencurian data terhadap pengguna Tokopedia," kata VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak.
Meski membenarkan adanya upaya pencurian data, Tokopedia mengklaim bahwa informasi milik pengguna tetap aman dan terlindungi.
Namun, ada fakta unik terkait kebocoran data pengguna ini.
Informasi tentang bocornya data pengguna tersebut, tersiar luas menjelang acara diskon besar-besaran yang akan digelar Tokopedia.
Tokopedia, berencana menggelar program promo bertajuk "Bagi-Bagi Semangat Ramadhan" pada 4 Mei 2020, esok hari.
Dalam masa promosi ini, Tokopedia menjanjikan benefit berupa cashback hingga Rp 1 juta, serta bebas ongkos kirim.
Dari pantauan KompasTekno, Minggu (03/5/2020), ada sejumlah promosi yang dijanjikan Tokopedia.
Seperti Kejar Diskon Tokopedia, Kupon THR, hingga Promo Serba Eksklusif.
Promosi ini mencakup beragam kategori, seperti barang elektronik, busana pria dan wanita, hingga makanan dengan potongan harga yang menggiurkan.
Meski demikian, tidak dapat dipastikan apakah ada hubungan antara kasus kebocoran data pengguna ini dengan promosi besar-besaran yang akan digelar Tokopedia esok hari.
KompasTekno pun telah menghubungi pihak Tokopedia terkait hal ini, namun, hingga berita ini ditayangkan pihak Tokopedia belum memberikan respon.
Sebelumnya, melalui keterangan resmi, Nuraini mengatakan bahwa akun Tokopedia milik pengguna masih tetap aman.
Sebab, kata kunci atau password milik pengguna telah dienkripsi.
Selain itu, Tokopedia juga menerapkan sistem kode OTP (one-time password) yang hanya bisa diakses secara real time oleh pemilik akun.
Meski informasi kebocoran data ini baru diketahui publik sekitar Sabtu, (2/5/2020) malam, akun Twitter @underthebreach mengatakan data-data tersebut sejatinya diperoleh sekitar bulan Maret lalu.
Dalam kicauan terbarunya, data pengguna dan merchant tersebut dijual dengan harga 5.000 dollar AS atau Rp 74 juta (kurs saat berita ini dibuat).
Tak hanya Tokopedia, pada Selasa (5/5/2020) nanti, Shopee pun turut menggelar kampanye serupa bertajuk "Big Ramadhan Sale" dengan menawarkan berbagai promo belanja untuk para penggunanya.
Mirip dengan Tokopedia, Shopee juga menghadirkan promo bebas ongkos kirim dengan minimal belanja Rp 0.
Artinya, pengguna bisa bebas berbelanja sepuasnya di toko mana pun tanpa perlu terbebani biaya pengiriman.
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar