Sebelumnya warga sudah berniat menangkap AA dan melaporkannya ke polisi.
Meski demikian, hal tersebut diurungkan karena tak cukup bukti.
Keseharian Pelaku
AA dikenal baik, sopan dan rajin berjualan roti.
Namun sejak pandemi Covid-19, sikap pedagang roti itu berubah drastis, menjadi tertutup.
Hal tersebut dikarenakan ia tidak bisa berjualan roti yang membuatnya kehilangan sumber penghasilan.
"Iya warga saya, dia ngontrak di sini tapi memang belum ada setahun. Memang suka pindah-pindah (tempat tinggal). Memang orangnya baik, rajin jualan roti ada gerobak, lengkap usaha tapi sekarang sudah enggak bisa (kerja) apa-apa lagi," tegas Saban, Ketua RT setempat.
"Nah pengakuan perempuan ini, setiap kali pindah (ngontrak) dia selalu disekap, kurang lebih selama 3 tahun lah dia pindah-pindah," sambungnya.
Menurut Saban, sejak pertama kali mengontrak, AA tidak pernah melaporkankan keberadaan istrinya ke RT setempat.
Sejak itu pula, warga tak menaruh curiga terhadap pelaku.
"Nah itu kita enggak ada kecurigaan, soalnya dia ramah banget kalau enggak ramah sudah kita laporin. Suaminya itu enggak ada masalah di warga kita, tapi ternyata nyekap istrinya dan sekarang udah dibawa ke polsek," jelas Saban.
Sejak kejadian malam Minggu itu, tutur Saban, warga yang dimintai pertolongan oleh korban kemudian melaporkan hal itu ke Polsek Parung Panjang. (tribunjakarta/kompas)
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul TERKUAK Alasan Pedagang Roti di Bogor Menyekap & Aniaya Istri, Korban Setahun Tak Boleh Keluar Rumah
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |
Komentar