"Ya emang Bunda yang berani naek-naek," jawab Ruben.
"Ayah juga berani naik-naik," timpal Betrand lagi.
"Aah, nggak ada, setrum semua Bunda, naek-naek Bunda, itu udah bagiannya, Onyo," timpal Ruben lagi.
"Nggak, perempuan itu nggak boleh setrum, nggak boleh luka. Harusnya Ayah yang harusnya berani, kalo perempuan yang itu bahaya, takut jatuh," timpal Betrand lagi.
Ruben pun terdiam.
Ruben lalu mengaku jika ia memang tak berani menaiki tangga tersebut.
"Emang nggak berani. Mending jujur Onyo daripada sok sok berani," ujarnya.
"Tar sampe di atas nggak berani turun," timpal Sarwendah sembari membersihkan kipas.
"Naik berani Ayah, tapi diem aja ngak ngapa-ngapain," ujar Ruben lagi.
(*)
Source | : | Nakita.id |
Penulis | : | Septiana Risti Hapsari |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar