GridPop.ID - Beberapa waktu lalu, netizen sempat digegerkan dengan kisah viral dari seorang kakek pemulung.
Pria paruh baya bernama Tono mendadak viral lantaran mengaku hanya mendapat uang Rp 1.500 - 2.000 setiap harinya.
Namun, baru-baru ini fakta mengejutkan justru beredar saat kedok asli Kakek Tono terbongkar.
Seorang pemulung dari Kabupaten Bandung ketahuan berbohong, mengaku berpenghasilan Rp 2.000 per hari dan kadang makan kadang tidak, ternyata memiliki rumah berlantai tiga.
Pengakuan tersebut diyakini sebagai trik agar orang lain merasa iba lalu memberinya sedekah.
Kini setelah ketahuan berbohong, keluarga Bah Tono pun malu dan menutup diri, pagar rumahnya dikunci.
Kisah ini sempat virah di media sosial seorang kakek bernama bah Tono karena mengaku memiliki penghasilan Rp 1.500 - 2.000 perharinya dan kadang makan kadang tidak.
Dalam video yang viral tersebut, Bah Tono yang menggunakan kaus lusuh dan membawa karung berisi barang rongsokan.
Mengaku berpenghasilan Rp 1.500-2.000 perharinya.
Ia mengaku kadang makan kadang tidak, menurutnya uang tersebut besar bisa dibelikan kerupuk.
Ternyata ungkapannya itu hanya trik Bah Tono untuk membuat rasa iba orang dan memberinya sedekah.
Saat ditelusuri ke kediamannya, yang berada Kampung Babakan Sonari, RT 02, RW 07, Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Minggu (10/5/2020) ternyata dia memiliki rumah tiga lantai, meski belum selesai dibangun semua.
Di area sekitar rumahnya, rumah Tono lah yang paling tinggi, sebab ia memiliki tiga lantai sedangkan yang lain hanya dua lantai.
Namun sayang tak bisa melihat secara langsung isi rumahnya lantaran pada saat itu pintu rumah beserta pagar depannya tertutup.
Menurut Kepala Desa Pangaubam, Enep Rusna, kini keluarga Tono menutup diri karena malu dengan pengakuan Tono tersebut.
"Saya dengan pak Tono satu RT, satu RW dan kebetulan saya sebagai kepala desanya, (terkait video viral) itu jauh dari kenyataanya," ujar Enep, di dekat rumah Tono.
Enep memaparkan, di media sosial Tono mengaku pendapatan Rp 1.500-2.000, secara logika tidak masuk akal, yang minta-minta jarang dikasih ratusan rupiah, orang yang ngasih kebanyakan seribu- dua ribu rupiah.
"Dia (Tono) bilang yang ngasih ada yang Rp 15 ribu- Rp 20 ribu, terus kalau dia jual dus sepuluh kilo saja sudah Rp 20 ribu. Jauh dari kenyataan (pengakuan) pendapatannya," kata Enep.
Enep memaparkan, dari segi rumahnya juga, tidak mengada-ngada bisa terlihat.
"Itu lebih dari cukup, bikin rumah tiga lantai, dengan penghasilan segitu masa bisa, kenapa saya saja tidak bisa," ujarnya, sambil tersenyum.
Enep menjelaskan, terkait makannya juga sudah dicukupi oleh anaknya yang satu rumah dan kedua anaknya juga bekerja, terus dari desa dikasih bantuan dari orang dermawan dia juga dikasih tiap bulannya.
"Tapi kalau bilang dia tidak makan, tetangga juga geram, merasa dipermalukan oleh beliau, kan dosa pa kalau ada orang atau tetangga yang sampai gak makan," ucapnya.
Menurut Enep, perabotan dalam rumahnya juga lumayan, mulai dari kursi hingga lemari.
"Dia juga memiliki dua motor, kalo tidak salah, anaknya satu dia satu," ucapnya. (*)
Source | : | gridfame.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Sintia Nur Hanifah |
Komentar