GridPop.ID - Daun salam sudah tak asing lagi di dapur, bukan?
Daun salam biasanya digunakan ketika memasak.
Sebenarnya, apasih daun salam ini?
Daun salam (Syzygium polyanthum) adalah tanaman berukuran sedang, dengan tinggi pohon bisa mencapai 30 meter, biasa digunakan sebagai bumbu untuk penyedap masakan dapur dan wewangian.
Misalnya, dalam kari dan hidangan berbumbu, aroma daun salam benar-benar menggoda.
Tetapi daun salam juga memberikan manfaat kesehatan sebagai obat tradisional.
Daun salam kaya akan vitamin C, vitamin A, mangan, zat besi, kalsium, dan magnesium.
Kandungan lain yang terkandung dalam daun di antaranya adalah kandungan asam caffeic, eugenol, quercetin, dan catechin.
Parthenolide adalah zat fitonutrien yang terkandung dalam daun.
Zat ini diyakini menghambat proliferasi sel kanker serviks dengan menginduksi apoptosis, meminimalkan pemicu aktivitas tumor, dan menghambat angiogenesis terkait tumor.
Untuk mencegah kanker dengan daun salam, Anda bisa memasukkan dua daun salam ke setiap hidangan atau membuatnya menjadi teh.
Daun salam dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit.
Berikut adalah penyakit yang bisa diobati dengan daun salam:
Mengobati gout
Khasiat daun salam sebagai obat asam urat dapat dilakukan dengan merebus daunnya.
Caranya, ambil 10 lembar daun salam dan direbus dengan 700 cc air atau 3,5 gelas belimbing.
Biarkan rebusan sampai tersisa satu gelas. Saring air rebusan dan minum selagi hangat. Lakukan secara teratur setiap hari agar gout Anda cepat pulih.
Buat gigi putih bersih
Pasta gigi tradisional yang terbuat dari daun kuning terbukti memutihkan gigi secara alami dan aman.
Mengeringkan daun salam dan kulit jeruk hingga kering. Haluskan dengan air tanah dan campur keduanya. Aduk rata untuk membentuk pasta. Gunakan khasiat daun salam sebagai pasta gigi tradisional.
Meningkatkan daya tahan tubuh
Tanaman daun salam memang memiliki berbagai macam vitamin, termasuk Vitamin C.
Anda bisa menambahkan daun salam pada setiap hidangan atau mengolahnya menjadi teh dan cara mengolahnya sama seperti di atas.
Menurunkan kolesterol
Ambil 10-15 lembar segar, dicuci sebentar lalu rebus dalam 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas saja.
Setelah dingin maka saring air rebusan daun dan minum dengan baik di malam hari. Lakukan secara teratur untuk mempercepat pemulihan kolesterol dan diabetes.
Membantu mengurangi berat badan
Bagi Anda yang memiliki masalah berat badan berlebih, manfaat daun salam untuk menurunkan berat badan bisa Anda coba. Cuci 20-30 daun lalu rebus dengan 4 gelas air.
Setelah tersisa 2 gelas, angkat dan biarkan dingin. Minumlah 2 kali sehari pagi dan sore masing-masing 1 gelas untuk menurunkan berat badan.
Mengobati diabetes
Rebus 7-15 daun dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas saja. Saring dan biarkan dingin lalu minum dengan baik sebelum makan.
Lakukan dua kali sehari agar khasiat daun salam diserap oleh tubuh.
Menurunkan tekanan darah
Berikan 7-10 daun segar, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring lalu minum 2 kali sehari masing-masing setengah gelas.
Mengobati maag akut
Bagi Anda yang menderita mulas, manfaat daun salam bisa menjadi obat alami penyakit ini.
Bilas dan 15-20 daun segar. Rebus ½ liter air hingga mendidih selama 15 menit. Tambahkan gula aren (gula) secukupnya.
Setelah air matang dingin, minumlah air tersebut sebagai teh herbal. Lakukan setiap hari sampai rasa sakitnya hilang dan perut kenyang.
Mengatasi mabuk alkohol
Khasiat tanaman salam yang satu ini tidak memanfaatkan daunnya, melainkan buahnya. Cuci salam buah masak genggam, tumbuk dan peras jusnya.
Saring minuman jus buah untuk mendapatkan salam mabuk kemudian cepat hilang karena alkohol.
Obati diare secara alami
Selain menggunakan buah jambu biji yang masih muda, daun salam juga bisa digunakan untuk mengobati diare.
Berikan 15 daun salam segar. Rebus dalam dua gelas air hingga mendidih. Tambahkan sedikit garam dan biarkan dingin. Minum air putih sekaligus untuk cepat menyembuhkan diare.
GridPop.ID (*)
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Septiana Risti Hapsari |
Komentar