“Perlahan aja gue mah. Yang penting mutar dulu. Target sehari sih Rp 65.000,” ujarnya.
Kepedulian terhadap sesama
Junaedi awalnya hanya berniat untuk kerja untuk mencari pengalaman kerja. Ia berpikir tak akan bisa mengembankan diri jika hanya bekerja di restoran.
“Karena niat gue dari dulu ya buat peduli satu sama lain seperti anak yatim, pecandu narkoba, orang-orang yang enggak mampu,” ujarnya.
Pemikiran untuk saling berbagi ia terus pupuk. Junaedi bercita-cita membuka lapangan kerja untuk orang-orang yang hidupnya kurang beruntung.
“Itu agar mereka bisa ngubah hidup mereka dan keluarganya serta punya masa depan yang cerah,” tambahnya.
Usahanya kelak akan mempekerjakan orang-orang eks pengguna narkoba dan orang-orang tak mampu.
Ia merasa tak tega saat melihat orang-orang demikian terpuruk.
“Pasti punya alasan kenapa mereka kayak gitu dan pasti punya juga berubah hidup mereka biar jadi lebih baik lagi,” tambah Junaedi.
Inti dari niat Junaedi adalah berbagi pelajaran agar saling peduli satu sama lain. Selain itu, mereka bisa memiliki mimpi yang cerah di masa depan.
“Semoga saja awal tahun ini gue bisa dapat orang-orang kayak gitu yang gue impikan bisa kerja bareng dan usaha gue juga mulai naik,” kata Junaedi.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, Kisah Junaedi, 15 Kali Gagal Lamar Kerja dan Jatuh Bangun Bangun Usaha di Tengah Pandemi Covid-19
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar