Irwan mengatakan, orangtuanya masih percaya dengan mitos yang melarang diaper bekas pakai dibakar. Orangtuanya sering menyuruh Irwan membuang diaper bekas ke sungai.
Namun, Irwan selalu menolak. Ia tak mau mencemari lingkungan dan menyebabkan banjir.
"Awalnya saya buat lubang di pekarangan, untuk mengubur diaper bekas, tapi lama-lama penuh juga lubangnya," katanya.
Alumnus Magister Manajemen Agribisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini kemudian mencoba mencari refrensi pemanfaatan limbah diaper.
Hingga akhirnya, Irwan memiliki ide memanfaatkan sampah popok menjadi media tanam dan pupuk tanaman.
Irwan mengatakan, limbah diaper bisa langsung digunakan sebagai media tanam. Sebab, diaper mengandung amonia yang berasal dari air seni dan dapat merusak tanaman.
Untuk memanfaatkan diaper sebagai media tanam, bagian gel dari popok bekas pakai itu harus diambil. Gel itu dicampur dengan mikroorganisme lokal (MOL).
Irwan mengatakan, MOL tersedia di toko pertanian.
"Kalau saya bikin MOL sendiri, dari keong, air kelapa, air cucian beras dan diberi glukosa atau air tebu. Semua bahan tersebut dicampur menjadi satu," jelasnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar