GridPop.ID - Popok bayi biasanya menjadi limbah rumah tangga yang paling banyak menyumbang banjir.
Misalnya saja pada 2019 lalu saat tumpukan sampah yang sebagian besar popok bayi menyebabkan banjir di Kabupaten Madiun.
Hingga akhirnya seorang warga Desa Sambirejo, Kecamatan Geger, Madiun bernama Irwan Budiyanto mencari solusinya.
Agar warga tak dengan sengaja membuang popok bayi ke sungai, pria 28 tahun ini pun menyulapnya menjadi pupuk tanaman.
Inovasi yang dilakukan Irwan sendiri berawal dari masalahnya ketika pekarangan yang biasa dia buat untuk membuang popok anaknya sudah penuh.
"Kebetulan saya juga punya bayi, usianya sekitar tiga bulan. Setiap hari bisa pakai lima sampai enam diaper,” kata Irwan seperti dikutip dari Surya.co.id, Rabu (28/10/2020).
Irwan mengatakan, orangtuanya masih percaya dengan mitos yang melarang diaper bekas pakai dibakar. Orangtuanya sering menyuruh Irwan membuang diaper bekas ke sungai.
Namun, Irwan selalu menolak. Ia tak mau mencemari lingkungan dan menyebabkan banjir.
"Awalnya saya buat lubang di pekarangan, untuk mengubur diaper bekas, tapi lama-lama penuh juga lubangnya," katanya.
Alumnus Magister Manajemen Agribisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini kemudian mencoba mencari refrensi pemanfaatan limbah diaper.
Hingga akhirnya, Irwan memiliki ide memanfaatkan sampah popok menjadi media tanam dan pupuk tanaman.
Irwan mengatakan, limbah diaper bisa langsung digunakan sebagai media tanam. Sebab, diaper mengandung amonia yang berasal dari air seni dan dapat merusak tanaman.
Untuk memanfaatkan diaper sebagai media tanam, bagian gel dari popok bekas pakai itu harus diambil. Gel itu dicampur dengan mikroorganisme lokal (MOL).
Irwan mengatakan, MOL tersedia di toko pertanian.
"Kalau saya bikin MOL sendiri, dari keong, air kelapa, air cucian beras dan diberi glukosa atau air tebu. Semua bahan tersebut dicampur menjadi satu," jelasnya.
Irwan menjelaskan, gel dari popok itu dimasukkan ke dalam ember dan dicampur dengan air sekitar satu liter dan satu gelas MOL.
Setelah itu, Irwan menunggu proses proses fermentasi campuran itu selama 10 sampai 14 hari.
“Setelah proses fermentasi selesai, gel popok itu bisa digunakan untuk media tanam dicampur dengan tanah dan sekam di polybag. Sedangkan airnya bisa untuk pupuk,” ujarnya.
Keunggulan media tanam dari diaper adalah tak perlu terlalu sering disiram. Sebab, gel diaper dibuat untuk menyimpan air.
“Kalau biasanya pemberian pupuk itu dua pekan sekali. Ini bisa tiga pekan sekali dalam pemberian pupuk,” katanya.
Pemuda yang memiliki usaha di bidang penjualan bibit tanaman kebun dan tanaman hias ini mengatakan, yang paling utama yakni memanfaatkan sampah popok agar tidak merusak lingkungan.
Setelah sukses mencoba memanfaatkan limbah popok menjadi media tanam, Irwan mengaku ingin menularkannya kepada teman-teman, tetangga serta para pelanggannya.
Ia berharap pemanfaatan sampah popok ini dapat mengurangi kerusakan lingkungan dan mencegah banjir di Kabupaten Madiun.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, Popok Bayi Ternyata Bisa Dimanfaatkan Jadi Pupuk Tanaman, Ini Caranya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar