Sebelumnya pada hari Minggu, lapor CNN, Trump juga didekati oleh menantu sekaligus penasihatnya, Jared Kushner, yang menyarankan agar sang ayah mertua mengakui kemenangan Joe Biden sebagai Presiden AS terpilih.
Seperti yang diketahui, Trump menggugat hasil perhitungan suara di beberapa negara bagian dan telah memulai tindakan hukum terkait penghitungan ulang dan dugaan campur tangan pemungutan suara.
“Kita semua tahu mengapa Joe Biden terburu-buru untuk berpura-pura menjadi pemenang, dan mengapa sekutu medianya berusaha keras untuk membantunya: Mereka tidak ingin kebenaran terungkap. Fakta sederhananya adalah pemilihan ini masih jauh dari kata selesai," kata Trump dalam sebuah pernyataan, Sabtu.
Dia juga bilang, "Mulai Senin, kampanye kami akan mulai menuntut kasus kami di pengadilan untuk memastikan undang-undang pemilu ditegakkan sepenuhnya dan pemenang yang sah sudah duduk."
"Para pengamat tidak diizinkan masuk ke ruang hitung. Saya memenangkan pemilihan .... Hal-hal buruk terjadi yang tidak diizinkan untuk dilihat oleh pengamat kami," cuit Trump dengan huruf besar semua.
Trump juga menuduh bahwa jutaan surat suara dikirim ke orang-orang yang tidak pernah memintanya. Namun, tweet ini ditandai oleh Twitter karena merupakan klaim yang disengketakan tentang dugaan penipuan pemilu.
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar