"Hanya pihak yang melakukan kesalahan yang secara tidak sah akan membuat pengamat keluar dari ruang penghitungan - dan kemudian bertarung di pengadilan untuk memblokir akses mereka," lanjut pernyataan Trump.
"Jadi, apa yang disembunyikan Biden? Saya tidak akan berhenti sampai Rakyat Amerika mendapatkan penghitungan suara yang layak dan tuntutan Demokrasi."
Hanya saja, tak satu pun dari klaim presiden tersebut disertai dengan bukti yang kuat.
Melansir Reuters, pertarungan hukum berlarut-larut oleh Trump yang memicu penghitungan ulang surat suara di beberapa negara bagian AS dapat menghambat banyak kegiatan terkait transisi penting, seperti yang terjadi pada tahun 2000 ketika George W. Bush tidak dinyatakan sebagai pemenang hingga lima minggu setelah pemilihan.
Biden dinyatakan sebagai Presiden terpilih pada hari Minggu setelah negara bagian Pennsylvania dan Nevada mengumumkan untuk mendukungnya. Hal itu membuat suara elektoral Biden melewati ambang 270, batas yang diperlukan untuk menggulingkan Trump dari Gedung Putih.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul, Nasihat Istri dan Menantu kepada Trump: Sudah Saatnya Mengaku Kalah
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar