Panut, petugas pengamatan Merapi di Pos Plawangan, menceritakan pengalamannya.
Pada detik-detik kejadian itu, Panut sedang menerima telepon dari kerabat tetangganya di Jakarta.
Ia dalam posisi lepas kerja, di rumahnya di Kaliurang.
Pos Plawangan terletak di puncak bukit Kaliurang.
Waktu kejadian hanya dijaga Sugiyoto, yang menunggu kedatangan partner kerja satu shift.
Panut sehari sebelumnya lepas piket.
Sore 21 November 1994, ia tak melihat gejala gunung itu bakal meletus.
Tapi cuaca lebih cerah. Bahkan hawa terasa sangat gerah di Kaliurang.
Rupanya, saat Panut menerima telepon dari kerabat tetangganya di Jakarta.
Sugiyoto juga meneleponnya.
Kelak diketahui, Sugiyoto hendak mengabarkan Merapi meletus.
Awan panas meluncur bergulung-gulung ke barat daya.
Source | : | tribunews |
Penulis | : | None |
Editor | : | Septiana Hapsari |
Komentar