“Jadi, hybrid model ini akan terus berada. PJJ bukan berarti berakhir," lanjut Nadiem.
Keputusan membuka kembali sekolah, disebut Nadiem juga akan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Kapasitas maksimal satu kelas hanya 50 persen dari total kapasitas. Sistem shift juga tetap dilakukan ketika belajar mengajar.
Begitu juga dengan protokol 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) akan terus dilakukan.
Kegitatan lain seperti jajan di kantin, olahraga, serta ekstrakulikuler juga tak akan diberlakukan.
Ia mengakui, jalan untuk membuka kembali pembelajaran tatap muka masih membutuhkan banyak waktu.
Mengingat banyaknya daftar periksa yang harus disediakan oleh pemerintah dan pihak sekolah.
Source | : | Nova |
Penulis | : | None |
Editor | : | Septiana Hapsari |
Komentar