GridPop.ID - Ungkapan kemarahan adalah hal yang wajar lantaran setiap manusia tentu memiliki emosional.
Namun yang terpenting tentang bagaimana mengendalikan emosi agar tidak menimbulkan perilaku yang merugikan.
Bukan hanya orang dewasa saja yang bisa marah, anak-anak juga memiliki sifat marah yang sering dijumpai para orang tua.
Lalu bagaimana menyikapi anak yang tiba-tiba marah?
Emosi anak berupa marah tersebut bahkan bisa terjadi tiba-tiba saat sedang bepergian.
Menghadapi anak marah, inilah cara jitu yang disampaikan psikolog klinis, Saskhya Aulia Prima.
Baca Juga: Jangan Sampai Pukul Bokong Anak Sekalipun Sedang Marah, Dampaknya Bisa Fatal!
“Kasih ruang untuk emosi marah anak keluar,” ungkap Saskhya.
Emosi anak berupa marah ternyata tak boleh ditahan hingga ia menyarankan kita untuk menarik anak ke tempat sepi.
“Jika sedang di tempat umum, tarik anak ke tempat sepi dulu,” sarannya.
Hal itu akan membuat anak mengenali emosi marah hingga mampu mengendalikan diri.
Setelah sampai di tempat sepi, biarkan anak mengekpresikan amarahnya.
Jangan lupa juga untuk memeluk atau mengelusnya.
Selain itu, perhatikan pemilihan gaya bahasa yang kita lakukan saat melihat anak marah.
Ucapkan kalimat yang nyaman didengar anak.
Misalnya, “Tadi marah, sedih sama ibu gara-gara hal ini?”
Upayakan kita memberi contoh alasan ia marah, karena anak terkadang tak menyadari penyebab pasti kemarahannya.
Jika anak menyadari penyebabnya niscaya ia bisa mengendalikan emosi.
Dengan bisa mengendalikan emosi maka anak akan terhindari dari perilaku tidak terpuji.
“Anak yang bisa mengendalikan emosi akan terhindar dari perilaku tidak terpuji,” tutup ibu satu anak ini.
Ia pun berharap para orang tua bisa mengendalikan amarahnya sendiri sehingga bisa bersikap bijak saat anak marah.
Sebab, marah seorang ibu akan selalu membekas di jejak memori anak.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di NOVA dengan judul "Bukan Balik Emosi, Begini Cara Jitu Menghadapi Anak yang Sedang Marah Menurut Psikolog"
Source | : | NOVA |
Penulis | : | None |
Editor | : | Veronica S |
Komentar