Sebuah penelitian menemukan beberapa gejala yang paling banyak dirasakan (76 persen) adalah kelelahan atau kelemahan otot, kecemasan atau depresi setelah 6 bulan sembuh dari Covid-19.
Masalah umum pasca infeksi lainnya adalah kesulitan tidur (26 persen), dan kecemasan atau depresi (23 persen).
Pada kondisi ini, perempuan lebih banyak terpengaruh dibandingkan laki-laki.
Melansir dari Kompas.com, Dr Asok Kurup, ketua dari Academy of Medicine's Chapter of Infectious Disease Physicians, mengatakan gejala yang begitu panjang setelah infeksi parah diketahui terjadi, meskipun hal itu tidak umum.
Ia mengatakan, influenza parah, terutama pada mereka yang berakhir dengan gagal napas, dapat diikuti oleh masalah pernapasan yang membutuhkan waktu lama untuk pulih.
Dia juga menambahkan, beberapa pasien yang telah pulih dari Covid-19, tetapi mengalami masalah pernapasan.
Profesor Dale Fisher, konsultan penyakit menular senior di Rumah Sakit Universitas Nasional Singapura, mengatakan, apa yang disebut 'Long Covid' ada, tetapi sulit untuk mengakui gejala sepenuhnya ke Covid-19 secara khusus tanpa penelitian lebih lanjut.
Dia juga mengatakan kecemasan dan depresi, serta gangguan tidur lebih umum saat ini bahkan pada orang tanpa Covid-19.
"Saya tidak tahu mengapa orang lebih khawatir tentang vaksin dibandingkan dengan mengkhawatirkan Covid-19 itu sendiri dan risiko efek jangka panjang: kelelahan, sesak napas, gangguan tidur, kecemasan, depresi, kerusakan ginjal dan paru-paru yang terluka," jelas dia.
Bin Cao dari Rumah Sakit Persahabatan China-Jepang di Beijing mengatakan, pihaknya mulai memahami adanya beberapa efek jangka panjang Covid-19.
"Analisis kami menunjukkan bahwa sebagian besar pasien terus hidup dengan setidaknya beberapa efek virus setelah meninggalkan rumah sakit," kata dia.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.co |
Penulis | : | Septiana Hapsari |
Editor | : | Septiana Hapsari |
Komentar