GridPop.ID - Sudah hampir setahun berjalan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Sampai dengan saekrang, pemerintah Indonesia masih dibuat kelimpungan untuk menghentikan penyebaran Covid-19 ini.
Meski begitu, pemerintah telah berusaha dengan melakukan berbagai cara agar bisa mengatasi pandemi global ini.
Salah satunya adalah dengan mengadakan vaksinasi nasional.
Tak hanya itu, para peneliti pun juga berlomba-lomba menemukan solusi untuk penangan Covid-19 di tanah air.
Baru-baru ini, generasi muda tanah air menemukan alat pendeteksi Covid-19 yang mudah digunakan dan juga ekonomis.
Adalah GeNose, alat pendeteksi Covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM).
GeNose merupakan alat pendeteksi Covid-19 lewat embusan napas.
Pengambilan sampel ini juga dinilai lebih nyaman, ketimbang menggunakan metode usap atau swab.
Prosedurnya, hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak Kemenkes dan UGM.
Meski demikian, alat ini diklaim memiliki tingkat sensitivitas 92 persen dan tingkat spesifisitas sekitar 95 persen.
Selain itu, hasil tes juga lebih cepat didapatkan. Hanya dalam waktu sekitar 2 menit GeNose bisa mendeteksi apakah seseorang positif atau negatif Covid-19.
GeNose dapat melakukan sekitar 120 kali pemeriksaan per hari dengan perkiraan penggunaan selama 6 jam dan jeda 3 menit antar tiap pemeriksaan.
Sementara itu, untuk warga yang akan menggunakan GeNose harus merogoh kocek sebesar Rp 20.000.
Karena itu, menurut Budi selaku Menhub, GeNose pertama kali dipasang di stasiun-stasiun karena harga tiket tertentu cenderung lebih murah.
Melansir dari Kompas.com, PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan memberlakukan pemeriksaan Covid-19 menggunakan alat deteksi yang menggunakan sampel nafas, GeNose, mulai 5 Februari 2020 mendatang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, GeNose merupakan alat deteksi Covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada yang telah mendapatkan persetujuan edar dari Kementerian Kesehatan dan Satgas Penanganan Covid-19.
"Jadi kita memang membuat tahapan-tahapan penggunaan GeNose itu. Mengapa kereta api? Kita tetapkan pada tanggal 5 Februari karena kereta api ini ada jarak-jarak tertentu," kata Budi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Minggu (24/1/2021).
Moda transportasi kereta api dipilih menjadi yang pertama untuk penerapan pemeriksaan Covid-19 menggunakan GeNose karena harga tiket pada rute tertentu lebih murah dibanding harga rapid test antigen.
Tak hanya moda transportasi kereta api, alat tes GeNose juga bakal diberlakukan bagi penumpang yang hendak menggunakan transportasi bus.
Namun di sisi lain, epidemiolog asal Universitas Indonesia Pandu Riono menyebut jika penggunaan GeNose masih dalam fase eksperimental (percobaan).
"Penggunaan GeNoe masih fase eksperimental, bila dipakai luas dalam skrining perlu dibarengi pengumpulan data evaluasi."
"Bisa terjadi keamanan palsu bila ternyata negatif palsu tinggi, membiarkan terus berlangsung dalam ruang transportasi yg ventilasi terbatas dan abai 3M," ujara Pandu dalam cuitannya di Twitter, Minggu (24/1/2021).
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,GridHealth.ID |
Penulis | : | Septiana Hapsari |
Editor | : | Septiana Hapsari |
Komentar