GridPop.ID - Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah resmi mulai sejak tanggal 13 Januari 2021 lalu.
Pada saat itu, Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang menerima suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 Sinovac.
Bersama Presiden Jokowi, ada pula Panglima TNI yakni Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Idham Azis, influencer dan perwakilan lain yang mendapatkan vaksin Covid-19 perdana.
Selanjutnya, Presiden dan penerima vaksin pertama mendapat suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua pada Rabu (27/1) kemarin.
"Tahapan (vaksinasi) ini sesuai yang saya sampaikan awal, pertama prioritas tenaga kesehatan, dokter, dan perawat. Ini prioritas. Kemudian berikutnya TNI, Polri dan pelayan publik serta masyarakat," kata Jokowi yang dikutip dari GridHealth pada Kamis, (28/01).
Jokowi menyebutkan jika tidak ada kendala berarti, masyarakat umum dijadwalkan bisa menerima vaksin Covid-19 pada Februari nanti.
"Saya kira Februari, nanti berbarengan, pertengahan bisa masuk ke sana (vaksinasi masyarakat umum)," lanjutnya.
Menurut NHS, vaksin sendiri memang diberikan kepada individu yang sehat guna merangsang munculnya antibodi atau kekebalan tubuh guna mencegah dari infeksi penyakit tertentu seperti Covid-19.
Melansir Kompas, dikutip dari Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), vaksinasi Covid-19 digelar dalam empat tahap.
Tahap pertama, vaksinasi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan.
Jika vaksin tahap pertama total sasarannya mencapai 1,3 juta orang, tahap kedua ada 17,4 juta vaksin untuk petugas publik dan 21,5 juta untuk lansia.
Untuk tahap ketiga, masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi berjumlah 63,9 juta.
Sedangkan tahap keempat, masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan klaster sesuai ketersediaan vaksin, dengan target 77,4 juta orang.
Kemudian untuk tahapan waktunya, penyuntikan kelompok satu dan dua ditargetkan pada Januari-April 2021. Kelompok ketiga dan keempat dijadwalkan April 2021-Maret 2022.
Adapun jumlah penduduk Indonesia yang akan menerima vaksin Covid-19 diperkirakan mencapai 182 juta atau 70 persen dari total jumlah penduduk.
Selain Jokowi umumkan jadwal vaksin Covid-19 untuk masyarakat umum, ditargetkan pula jika proses program vaksinasi ini selesai dalam waktu kurang dari setahun.
Sebagai informasi, Vaksin Sinovac termasuk jenis vaksin inaktivasi virus atau terbuat dari virus yang telah dilemahan atau dimatikan.
Jenis vaksin ini bekerja untuk menguatkan dan merangsang sistem kekebalan tubuh secara alami sehingga antibodi dapat melawan virus corona.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, pemerintah sasar cakupan vaksinasi COVID-19 sebanyak 70%. Cakupan tersebut dimaksudkan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.
''Insya Allah akan ada 70% sasaran cakupan yang akan diberikan dalam rangka meningkatkan dan melindungi kita,'' kata Sekjen Kemenkes drg. Oscar Primadi, MPH saat menghadiri vaksinasi COVID-19 kedua Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X Herjuno Darpito pada Kamis (28/1).
Jajaran kesehatan diminta melaksanakan vaksinasi COVID-19 sesuai dengan standar protokol yang ada. Antisipasi terhadap hal-hal yang berkenaan dengan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) itu semuanya sudah dibuat Kementerian Kesehatan.
Vaksinasi merupakan bagian penting dari upaya kita di dalam membentuk kekebalan kelompok yang kita kenal dengan herd immunity.
Vaksinasi juga bagian penting dalam rangka menurunkan kesakitan dan menurunkan angka kematian akibat COVID-19, yang tidak kalah penting dari vaksinasi adalah melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh.
"Upaya-upaya ini adalah wujud dari hadirnya pemerintah di tengah masyarakatnya karena ini adalah bagian yang memang menjadi obligatory public health. Jadi ini merupakan suatu kewajiban pemerintah dalam rangka melindungi masyarakatnya,'' tutur Sekjen Oscar.
Itu yang mendasari vaksinasi COVID-19 untuk semua masyarakat digratiskan karena vaksin tersebut merupakan public goods yang disediakan pemerintah.
Saat ini telah masuk tahap kedua vaksinasi COVID-19 terhadap tenaga kesehatan yang berjumlah kurang lebih 0,9% dari populasi atau 1,4 juta dari sasaran target penerima vaksinasi.
Setelah tenaga kesehatan pemberian vaksinasi akan dilakukan terhadap pelayan publik 21, 4% populasi atau berkisar 38,99 juta.
Selanjutnya adalah masyarakat rentan di posisi 63,8 juta atau sekitar 35,2% populasi. Sasaran selanjutnya pelaku ekonomi esensial dan masyarakat lainnya.
''Jadi target memang kita berharap dalam satu tahun ini semua pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dapat kita selesaikan karena makin cepat tentunya kita makin membaik sehingga upaya-upaya yang kita lakukan untuk mencapai kekebalan kelompok bisa tercapai,'' ucap Sekjen Oscar.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kementerian Kesehatan,NOVA |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar