GridPop.ID - Siapa yang tak kenal dengan sosok Chef Renatta Moeloek.
Nampaknya semua kalangan baik muda, tua, pria, wanita, semuanya tak asing dengan juri Master Chef Indonesia yang akrab disapa Chef Renatta itu.
Wajahnya yang rupawan dan pesonanya yang menawan, dan tubuhnya yang proporsional seakan menarik hati para kaum adam.
Namun ternyata ada rahasia di balik pesona sosok Chef Renatta ini.
Melalui poscast dalam kanal YouTube Deddy Corbuzier, Chef Renatta membagikan kisahnya yang jarang banyak orang tahu.
Chef Renatta mengakui bahwa badannya gampang kurus dan gemuk.
Pasalnya ketika kecil berat badan Renatta kurus lantaran susah makan.
Hingga akhirnya usai menjalani operasi amandel berat badan Renatta naik. “Gue sempat gendut banget, gue gampang gendut, gampang kurus. Jadi pas gue kecil kurus susah makan, terus gue operasi amandel. Habis operasi amandel gue gembrot,” tutur Chef Renatta.
Renatta mengaku berat badannya sampai 74 Kg ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
“SD kelas 5 atau 6 gue gembrot. Terus SMP gue kurusan lagi, kayaknya mungkin gue tinggian. Terus SMA gue gembrot (sampai beratnya) 74 kilogram, dan gue naik dari 50an kg ke 74 kg itu enggak sampai setahun,” ucap Renatta.
Baca Juga: Detik-detik Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Pilot Sempat Dipanggil ATC Bandara Soetta 11 Kali
Renatta mengungkap penyebab utama badannya mengalami kegemukan kala itu.
Dia berujar faktor stres yang membuat berat badannya pernah naik menjadi 74 Kg.
“Gue mungkin di SMA, I was a big stres ya. Gue dulu enggak nyadar sekarang nyadar. Gue dulu stres banget,” kata Renatta.
Pemicu rasa stres yang dialami Renatta karena tak memiliki teman di SMA.
“Karena gue enggak ada teman yang nyambung banget. Ada bit of gap, karena teman gue di luar sekolah,” tambah Renatta.
Saat menyadari berat badannya sudah tidak wajar lagi, chef Renatta akhirnya mulai menjalani pola makan bersih atau clean-eating, tetapi tetap masih menambahkan sedikit garam.
"I was eating clean, very clean, garam dikit. Carb gue cuma makan oatmeal yang whole, nasi merah kadang, mostly vegetable and lean protein (protein rendah lemak)," jelasnya.
Bersyukurnya, dia tahu cara memasak makanan sehat tanpa harus kehilangan rasanya sehingga tetap enak untuk dinikmati.
Selain karena masih makan garam, Chef berusia 26 tahun ini juga memanfaatkan rasa dari bahan makanan yang ada.
Seperti rasa manis dari bawang bombay, dia juga tidak menggoreng makanan, tetapi memanggang dan membakar makanannya karena apa pun yang dibakar bisa juga memberikan rasa pada makanan.
"You don't have to be depressed when you fat, all you have to do is diet, beres kok," ucapnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Septiana Hapsari |
Editor | : | Septiana Hapsari |
Komentar