Sampai suatu ketika, Juna ditawari kerja sebagai pelayan restoran selama dua pekan.
Saat itu, Juna bekerja dengan dedikasi tinggi dan melakukan yang terbaik di tempat kerjanya.
“I don’t have that time untuk bergaul, waktu luang lah. So i’m dedicated waktunya memang untuk kerja dan kerja restoran itu enam hari masuk dalam seminggu, dari sebelum buka sampai closing. Paling ada break dari jam 15.00 sampai 17.00 sore,” kata Chef Juna.
Oleh karenanya, kata Chef Juna, dia tak memiliki waktu untuk liburan apalagi bergaul dengan teman-teman di Amerika.
“Satu hari libur seandainya ada hari libur, itu kita pakai untuk cuci baju, vacum apartemen. Syukur-syukur masih ada waktu sisa ke bioskop malam,” ujar Chef Juna.
Perjuangannya tak sia-sia, dua minggu bekerja jadi pelayan, tiba-tiba saja Juna dilirik oleh chef di restoran sushi tersebut.
Akhirnya, Juna mendapat kesempatan untuk diajari soal berbagai teknik membuat sushi.
Inilah awal kariernya terjun di dunia kuliner.
Dia sempat berkarier menjadi chef di berbagai restoran di Amerika hingga ke Indonesia.
Chef Juna juga pernah menjadi executive chef di Restoran Jack Rabbit Jakarta.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnewsmaker |
Penulis | : | Septiana Hapsari |
Editor | : | Septiana Hapsari |
Komentar