Sebab, tamu yang datang ke yayasan milik Sugandi kian hari kian banyak. Oleh karena itu, mushala ini didirikan jauh dari keramaian.
"Biar saat beribadah nyaman, khusyuk. Saat masuk ke lingkungan pun pikiran menjadi segar dan teduh," ujar dia.
Encep mengatakan, kegiatan keagamaan di mushala itu dilakukan seperti biasa. Setiap malam Senin dan Jumat dilakukan pengajian.
Sebagai tambahan informasi, seperti yang dikutip dari Tribun Jogja, emas batangan yang ditanam di mushala mewah ini mempunyai berat 2 kilogram.
Uniknya, di dalam kompleks mushala juga terdapat tempat ibadah bagi umat non-muslim, taman, hingga tempat istirahat.
"Melambangkan toleransi, di depan kan ada tulisan Bhineka Tunggal Ika," ujar Encep Hasan Basr.
Encep menyebut, bangunan mushala, ornamen, berikut bangunan di sekitarnya mempunyai filosofi masing-masing.
Gridpop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jogja |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar