GridPop.ID - Beberapa hari terakhir kabar mengenai Tim Bulu Tangkis Tanah Air yang dipaksa mundur dari ajang All England ramai diperbincangkan.
Dilansir dari laman kompas.com, seperti diketahui, Tim Bulu Tangkis Indonesia terpaksa harus mundur setelah mendapat email dari NHS untuk menjalani isolasi mandiri selama 10 hari.
Hal itu dikarenakan salah satu penumpang pesawat pada penerbangan Istanbul-Birmingham terkonfirmasi positif Covid-19.
Selain itu, ada sejumlah kontroversi yang ditemukan di balik mundurnya pebulu tangkis Indonesia.
Pertama, misteri penumpang pesawat yang dinyatakan positif Covid-19 hingga saat ini belum diungkapkan.
Kedua, wakil Turki sempat diperbolehkan bertanding, meski akhirnya dinyatakan WO.
Ketiga, Indonesia dilarang bertanding meski para atlet sudah divaksin Covid-19 dua kali dan taat protokol kesehatan.
Keempat, adanya hakim garis berkebangsaan Inggris dalam laga Ahsan/Hendra melawan wakil Inggris, Ben Lane/Sean Vendy.
Dalam aturannya, wasit atau hakim garis dalam satu pertandingan harus berasal dari negara netral atau bukan dari dua negara yang bertanding.
Tak hanya itu, baru-baru ini Istri atlet bulu tangkis ternama Marcus Gideon, Agnes Gideon membeberkan fakta miris terkait kondisi para atlet yang kini tengah dikarantina pasca dipaksa mundur dari All England 2021.
Dilansir dari laman Tribunjakarta.com, hal tersebut disampaikan Agnes di media sosial Instagramnya yang telah terverifikasi, pada Kamis (18/3/2021).
Pantauan TribunJakarta.com Agnes merasa jika pihak penyelenggara berlaku semena-mena kepada atlet Indonesia yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Para atlet menjalani isolasi mandiri di sebuah hotel, mereka pun hanya diberi sarapan pagi saja.
Untuk makan siang dan malam, para atlet diminta untuk membeli dari hotel dengan uang pribadi.
"Jangan lupa dikasih makan juga pemain yang lagi karantinanya,
masa iya pas dateng ke sana udah gak boleh kemana-mana harus di kamar aja,
makanan aja gak dikasih, cuman dikasih breakfast aja?
Makan siang dan malam boleh pesan di hotel tapi berbayar sendiri," tulis Agnes di Insta Story-nya, Kamis (18/3/2021).
Karena harus melakukan isolasi mandiri selama 10 hari terhitung sejak tanggal kedatangan, tentu akan sangat memberatkan jika para atlet dan staff harus terus menerus memesan makan siang dan malam di hotel.
Tetapi ternyata, para atlet sudah membawa beberapa bahan makanan seperti indomie dan alat penanak nasi yang bisa sedikit meredakan rasa lapar dan dahaga.
"Untungnya atlet Indo pada bawa rice cooker, indomie, etc. Pada bawa sangu. Kasian ya," tutup Agnes.
Sebagai tambahan, sampai saat ini, Indonesia terus berupaya meminta kejelasan setelah dipaksa mundur dari All England, termasuk pengajuan opsi penghentian turnamen.
"Kalau memang angka positif dialami oleh atlet atau official cukup besar atau masif ya hentikan saja All England 2021. Toh gak ada urgensinya juga," jelas Desra dikutip dari laman kompas.com
Ia menuturkan, menjaga kesehatan dan keselamatan atlet merupakan hal yang jauh lebih penting daripada melanjutkan gelaran.
Opsi penghentian sementara juga diajukan Indonesia. Hal ini seperti yang dilakukan dalam turnamen Australia Open di Melbourne.
Artinya, tidak hanya Indonesia, semua pertandingan terjadwal harus dihentikan.
Hal ini supaya semua peserta bisa melakukan isolasi mandiri selama 10 hari. Baru setelahnya pertandingan bisa kembali dijalankan. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,TribunJakarta.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar