"Mereka berpikirnya, begitu saya mualaf, saya jadi radikal, begitu."
"Takutnya menghina agama saya yang sebelumnya," jelas Deddy.
Namun, perlahan Deddy memberikan pengertian terkait keputusannya menjadi mualaf.
"Terus saya bilang, 'Justru saya bisa membela agama-agama kalian'. Karena kita mayoritas."
"Jadi jangan dipikirnya mualaf terus saya akan menghina agama saya sebelumnya," tukas Deddy.
Seiring berjalannya waktu, kini keluarga besarnya mulai menyadari bahwa proses mualaf Deddy justru memberikan dampak positif.
"Setelah mualaf berjalan dengan asyik, udah berjalan berapa lama, akhirnya mereka berpikir, 'Oh ternyata baik, ternyata tidak berbeda, malah menambah hal positif'," tuturnya.
Sebagai tambahan, saat Deddy memutuskan mengucapkan dua kalimat syahadat, banyak orang mendatangi Masjid Mbejaji di kompleks Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta untuk menjadi saksi.
Satu di antaranya adalah Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta, Irjen Pol Ahmad Dofiri.
Ahmad Dofiri tiba di Masjid Mbejaji sebelum salat Jumat dimulai, sekitar 11.35 WIB.
Irjen Pol Ahmad Dofiri dan Gus Miftah selama ini memang dikenal dekat.
Selain Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta, beberapa komunitas, seperti Laskar Jogja, Bikers Subuhan, dan Harley Davidson, juga hadir menjadi saksi Deddy. GridPop.ID (*)
Source | : | tribunnews,Grid.ID |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar