"Selesai makan jam 04.00 WIB kita pergi ke hotel Jayakarta, kita ngobrol sama Gugun. Jam 05.30 WIB kita pamit pulang, di perjalanan, saya yang pegang mobil, tapi Nike bilang saya aja gitu, akhirnya dia yang nyetir,"
"Perjalanan jam 05.30 WIB kita ke jalan Riau, sebelum lampu merah, keadaan jalan itu kosong ya, sepi banget, pagi-pagi banget ya, kita melintas kecepatannya 60 sampai 80 lah," ungkap Atun.
Kondisi jalan yang sepi, Nike mempercepat laju mobilnya agar segera sampai di Bogor.
"Kita mempercepat karena jam 8.00 WIB kita harus sampai Bogor lagi untuk syuting,"
"Kita jalan, di depan ada mobil warna merah kita mau nyalip karena itu mobil pelan-pelang banget, terus dari arah berlawanan, ada Taft kenceng," kata Atun.
Nahas, Nike yang kaget pun memutuskan membanting stir hingga menabrak pohon.
"Mungkin dia kaget, dari pada tabrakan semua dia banting stir kiri banyak banget, ban saya kena pohon yang besar di pinggir, mental ke pilar, di pilar itu ada tong sampah dari semen, nah itu kena," ungkap Atun.
Meski telah tidak ada, nama Nike Ardilla dikenang sebagai salah sati penyanyi legendaris yang tetap populer dan memiliki penggemar setia sampai sekarang.
Bahkan untuk mengenang Penyanyi legendaris itu, para penggemar dan keluarga sampai membangun sebuah museum yang didedikasikan untuk Nike Ardilla, dan diberi nama Museum Nike Ardilla. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,GridPop.ID |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar