GridPop.ID - Setiap wanita tentu ingin tampil sempurna.
Tak jarang, wanita juga mencukur dan menghilangkan rambut kemaluan atau pubic hair karena merasa risih.
Diketahui, rambut kemaluan sendiri memiliki fungsi penting.
Dikutip dari laman kompas.com, para peneliti berteori, rambut kemaluan memiliki tiga tujuan utama bagi tubuh manusia.
- mengurangi gesekan saat berhubungan seks
- mencegah bakteri dan mikroorganisme lainnya menular ke orang lain
- mempertahankan suhu optimal untuk alat kelamin
Namun karena satu dan lain hal, banyak wanita memilih untuk mencukur rambut kemaluan.
Sementara dikutip dari laman GridPop.ID, menurut Mary Marnach, M.D, yang menjawab pertanyaan masyarakat mengenai mencukur rambut kemaluan wanita, tidak ada alasan medis atau higienis untuk menghilangkan sebagian atau seluruh rambut kemaluan seorang wanita.
Jika rambut kemaluan atau bulu kemaluan wanita dicukur atau di waxing, selain prosesnya menyakitkan, juga bisa menyebabkan banyak efek samping yang tidak banyak diketahui wanita, yaitu:
- Vagina atau area vagina menjadi gatal. Malah bisa menyebabkanb gatal yang parah
- Kelamin wanita alias vagina, jika mencukurnya dengan waxing bisa saja mengalami luka bakar karena waxing
- Sangat bisa mengalami abrasi atau luka selama pencukuran atau waxing
- Bisa muncul tunggul, ruam, benjolan dan rambut tumbuh ke dalam
- Sangat mungkin akan terjadi Infeksi bakteri
- Berpeluang besar risiko tertular atau menularkan infeksi virus, seperti herpes simplex atau HPV, karena luka atau iritasi kulit yang membuat kulit lebih rentan.
Mackar pun mengingatkan, jika mencukur rambut kemaluan wanita bisa berisiko iritasi dan membuat folikel rambut yang tertinggal terinfeksi.
Bahkan, mencukur rambut kemaluan juga dapat meninggalkan luka mikroskopis.
"Ketika iritasi itu dikombinasikan dengan lingkungan yang hangat dan lembab di area kelamin, ini mendatangkan risiko berkembangnya bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit," papar Mackar.
Untuk diketahui, rambut kemaluan di daerah genital juga membantu meminimalkan kontak kulit dengan seseorang yang mungkin sudah memiliki penyakit menular seksual.
Ini terjadi karena rambut di area vital akan membantu mencegah kontraksi.
"Mencukurnya bisa sangat merugikan karena membuat wanita berisiko lebih tinggi terkena penyakit kelamin, seperti kutil kelamin," kata Mackar.
Hal ini juga dapat menyebabkan kerusakan ringan yang tidak nyaman, seperti luka bakar, kemerahan, lecet dan gatal.
Mencabut rambut kemaluan pun dapat menyebabkan kerusakan kulit dan infeksi.
Bahkan, dapat menimbulkan rasa sakit yang berakibat pada infeksi atau radang, atau yang dikenal dengan folikulitis.
Dalam banyak kasus, folikulitis akan hilang dengan sendirinya.
Namun, jika terjadi dalam kondisi parah, dokter biasanya memberikan antibiotik untuk mengobati kondisi tersebut.
Baiknya jika ingin mencukur rambut kemaluan, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,GridPop.ID |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar